kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Monsanto fokus garap pasar lokal ketimbang ekspor


Selasa, 29 Agustus 2017 / 13:05 WIB
Monsanto fokus garap pasar lokal ketimbang ekspor


Reporter: Abdul Basith | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Monsanto Indonesia fokus menggarap pasar domestik ketimbang ekspor. Ini akibat perubahan benih yang digunakan di tujuan ekspor Monsanto seperti Vietnam dan Filipina.

Kedua negara tersebut telah menggunakan jenis benih yang lebih canggih dari yang diproduksi Monsanto. Negara itu telah menggunakan benih bio technology. Sementara Monsanto belum memproduksi benih tersebut.

Meski regulasi telah ada, Monsanto saat ini telah berupaya untuk mengurus administrasi sehingga dapat mengembangkan benih tersebut. "Saat ini sedang dalam proses mendapatkan persetujuan untuk itu," ujar Herry Kristanto, Corporate Engagement Lead PT Monsanto.

Untuk pasar domestik, benih jagung hibrida yang diproduksi terdiri dari tiga jenis dengan wilayah tanam yang berbeda. Ada yang cocok untuk ditanam di lahan kering, ada pula yang cocok pada lahan irigasi. Benih andalan produksi Monsanto adalah DK-771 dan DK-959. Kedua benih tersebut diklaim tahan dari serangan penyakit. 

Herry mengklaim permintaan benih produksi Monsanto meningkat 10% di tahun ini. Ini lantaran pemerintah mengklaim bahwa tidak ada impor jagung ke Indonesia. Hal itu menyebabkan harga jagung naik sehingga petani bergairah untuk menanam jagung.

Monsanto tahun ini menargetkan produksi bibit sebesar 5.000 ton. Penanaman telah dilakukan di atas lahan seluas 1.600 hektare (ha) dengan melibatkan lebih dari 8.000 petani. Benih tersebut diproduksi bertahap dan akan mencapai 5.000 ton pada bulan November 2017.

Pada tahun 2016, Monsanto hanya memproduksi benih sebesar 1.100 ton. Hal itu disebabkan karena masih menumpuknya persediaan hasil produksi 2015 yang sebesar 6.800 ton. Tiga tahun ini rata-rata produksi benih jagung sebesar 4.200 ton.

Herry menjelaskan, produksi benih tidak dapat dilakukan setiap saat. Waktu tercepat untuk penanaman adalah pada bulan April sehingga dapat dipanen pada bulan Juli. Nantinya, benih jagung hibrida dijual dengan harga Rp 65.000 per kilogram (kg). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×