kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah menanti surat Pertamina soal Share Down


Minggu, 08 Oktober 2017 / 19:35 WIB
Pemerintah menanti surat Pertamina soal Share Down


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan agar PT Pertamina (Persero) mengirimkan surat kepada pemerintah terkait penjualan saham Pertamina di kontrak kerja sama Blok Mahakam.

Pertamina pada 1 Januari 2018 nanti memang akan menjadi operator sekaligus juga tercatat sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 90% di Blok Mahakam. Sisanya sebesar 10% akan digenggam oleh BUMD Kalimantan Timur (Kaltim).

Pemerintah mengizinkan Pertamina untuk melepas sahamnya maksimal sebesar 39% dengan skema Business to Business (BtoB). Total EP Indonesie dan Inpex Corporation selaku pemegang hak partisipasi Blok Mahakam saat ini memiliki hak istimewa untuk menawar saham Blok Mahakam kepada Pertamina.

Kepada pemerintah, Total selalu menyatakan minatnya untuk mengembangkan Blok mahakam bersama Pertamina. Dalam kunjungan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar ke kantor pusat Total di Perancis juga disampaikan minat Total untuk berpartisipasi di Blok Mahakam.

Dalam kesempatan tersebut, Total bahkan menyampaikan kepada Arcandra tiga metode valuasi untuk bisa masuk ke Blok Mahakam. Skema tersebut pun sudah disampaikan Arcandra kepada Pertamina.

"Jadi skemanya itu mungkin bagaimana menghitung valuasi dari blok. Jadi berkaitan dengan itu,"ungkap Arcandra pada Jumat (6/10) malam di Kantor Kementerian ESDM Jakarta.

Namun sebelum membahas mengenai valuasi, Arcandra meminta Pertamina untuk mengirimkan surat terlebih dahulu kepada Menteri ESDM untuk melakukan sharedown. "Kan suratnya belum dari Pertamina kan, Pak Menteri minta,"kata Arcandra.

Menurut Arcandra, share down baru bisa dilakukan jika surat permohonan share down sudah dikirimkan Pertamina. Setelah itu, Pertamina dan Total-Inpex baru bisa membahas mengenai valuasi.

Pertamina sendiri tampaknya masih menunggu langkah yang lebih serius dari Total untuk bisa memiliki saham di Blok Mahakam. Menurut Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, hingga saat ini, Total belum serius membahas mengenai share down Blok Mahakam dengan Pertamina.

"Untuk share down belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan Total/Inpex,"ujar Alam ke KONTAN pada Jumat (6/10).

Pertamina pun saat ini masih fokus pada pengeboran sumur untuk tetap menjaga produksi Blok Mahakam saat terjadi alih kelola dari Total ke Pertamina pada awal 2018 nanti. Pertamina sendiri mencatat saat ini telah melakukan pengemboran tujuh sumur di Blok Mahakam.

Untuk melakukan pengeboran tujuh sumur tersebut, Pertamina menggelontorkan dana sebesar US$ 34,1 juta. Dana tersebut nantinya akan masuk dalam cost recovery yang akan dibayarkan pemerintah.

Pertamina pun menargetkan hingga akhir tahun bisa melakukan pengeboran sebanyak 17 sumur. Jumlah tersebut bertambah dari rencana Pertamina semula yang hanya menargetkan melakukan pengeboran sebanyak 15 sumur hingga akhir 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×