kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbit bersiap menaikkan harga buku


Selasa, 20 Maret 2018 / 09:49 WIB
Penerbit bersiap menaikkan harga buku


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah penerbit buku mulai kelimpungan. Harga bahan baku kertas yang terus melambung hingga diatas Rp 16.000 per kilogram (kg), membuat perusahaan penerbit buku bersiap menaikkan harga jual produknya.

PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) misalnya, akibat kenaikan harga bahan baku tersebut anak usaha dari kelompok Kompas Gramedia ini akan menaikkan harga buku sekitar 10% dibandingkan harga biasanya.

Namun, agar kenaikan harga tidak terlalu tinggi, Gramedia Widiasarana menyusun strategi dengan cara mencetak buku dengan oplah yang lebih besar. Tujuannya agar rasio ongkos cetak dan harga jual bisa logis, kata Manajer Produksi Gramedia Widiasarana Indonesia, Albert ketika dihubungi KONTAN, Jumat (16/3).

Gramedia Widiasarana adalah penerbitan buku yang berdiri tahun 1990. Awalnya, penerbitan ini mengkhususkan pada buku-buku pendidikan. Namun seiring perkembangan waktu, Gramedia Widiasarana mengeluarkan buku di luar buku pelajaran seperti buku cerita-cerita rakyat, lagu anak-anak, buku fiksi dan lainnya.

Langkah menaikkan harga jual produk buku juga dilakukan penerbit Prenada Media. Akibat harga bahan baku yang terus membumbung, perusahaan ini menaikan harga buku hingga mencapai 30%.

Kenaikan sampai 30% untuk buku terbitan kami yang dicetak tahun 2015, kemudian tahun ini dicetak ulang tapi dengan harga yang lebih tinggi, kata Direktur Prenada Media Endah M.

Agar tidak semakin merugi, penerbit yang fokus pada buku pendidikan dan umum ini mulai mengurangi kapasitas produksinya. Bisanya dalam setahun Prenada Media dapat menerbitkan 100 judul buku. Namun pasca kenaikan harga bahan baku, Prenada Media harus menyeleksi jenis buku yang disukai pasar.

Agar porsoalan ini tidak berlarut-latur, Ikatan Penerbit Buku Indonesia (IKAPI) mendesak pemerintah mengatasi kelangkaan bahan baku kertas di Indonesia. Karena apabila ini didiamkan maka harga kertas semakin tidak terjangkau sehingga perusahaan percetakan mandek. Masalah ini terus berulang setiap tahun, maka pemerintah harus mengatasinya," kata Ketua IKAPI Rosidayati Rozalina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×