kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan kawasan industri di 2018 diprediksi bisa mencapai Rp 250,7 triliun


Minggu, 11 Maret 2018 / 09:00 WIB
Pengembangan kawasan industri di 2018 diprediksi bisa mencapai Rp 250,7 triliun
Peresmian kawasan industri JIIPE


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  GRESIK. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan pembangunan kawasan industri merupakan langkah pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan Indonesia sentris.

Airlangga bilang, hingga tahun 2019 nanti, ditargetkan akan ada sepuluh kawasan industri yang terbangun sesuai program Nawacita.

"Saat ini, sudah ada sepuluh kawasan industri baru yang sudah beroperasi. Bahkan, ada tiga tambahan kawasan industri yang menyusul selesai pembangunannya pada tahun 2018," ujar Airlangga di Gresik saat menemani Presiden Joko Widodo melakukan peresmian kawasan industri JIIPE, Jumat (9/3).

Menurutnya, tahun ini nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri akan mencapai Rp 250,7 triliun.

Ke-13 kawasan industri tersebut di antaranya kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara, Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kawasan Industri JIIPE Gresik, Jawa Timur, Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, dan Kawasan Industri Wilmar Serang, Banten.

Presiden Joko Widodo dalam peresmian tersebut mengungkapkan, urusan perizinan kerap menjadi persoalan dalam mengembangkan kawasan perindustrian. Dampaknya, investasi yang masuk ke Indonesia bakal tertunda.

"Urus izin berbulan-bulan, bertahun tahun, siapa yang mau investasi di Indonesia? Investasi akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Tetapi kalau izin terlalu lama, siapa yang mau buka pabrik," ujar Jokowi dalam pidato peresmian kawasan Industri Gresik, Jumat (9/3).

Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mengupayakan proses perizinan agar lebih cepat. Harapannya, proses perizinan yang cepat bisa mempercepat laju investasi serta kegiatan ekspor Indonesia yang saat ini menurut Jokowi masih kalah terhadap Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.

Jokowi pun menilai, proses pembangunan kawasan industri JIIPE yang merupakan hasil kerja sama BUMN dan swasta bakal mempercepat perbaikan proyek infrastruktur. (Klaudia Molasiarani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×