kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan kendaraan LCGC ngerem


Rabu, 21 Maret 2018 / 11:12 WIB
Penjualan kendaraan LCGC ngerem
ILUSTRASI. Kendaraan Low Cost Green Car LCGC Astra


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan kendaraan murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sedikit meredup. Hadirnya kendaraan non LCGC dengan harga yang bersaing diduga menjadi faktor penurunan penjualan tersebut.

Tengok saja, Wuling Confero dijual dalam rentang Rp 130,8 juta–Rp 167,9 juta per unit. Harga tersebut tidak beda jauh bila dibandingkan dengan kendaraan LCGC seperti Honda Brio Satya yang dibanderol dikisaran Rp 132 juta–Rp 138 juta.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan penjualan kendaraan LCGC paling dalam dialami oleh Toyota dengan model Agya. Disusul Datsun Go+ dan Go, serta Daihatsu Ayla. 

Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor mengatakan, tren penurunan penjualan kendaraan LCGC masih akan berlanjut di tahun ini. "Proyeksi penjualan mobil LCGC tahun ini akan turun 5%–8%. Karena perusahaan finance yang memberi kredit segmen menengah bawah ini tidak mau kena NPL tinggi," kata Fransiscus, saat dihubungi KONTAN, Rabu (20/3).

Sementara, Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan, keberadaan kendaraan dengan harga mirip LCGC tidak akan dapat langsung menggerus pasar. "Semua tergantung dari stimulus produk disegmen itu, kalau statis pasti tergerus sama model baru," kata Donny.

Donny memprediksi, pasar LCGC masih dapat bertahan. Tahun ini, Suzuki menargetkan dapat menguasai 3% pasar LCGC nasional. Perlu diketahui, tahun lalu penjualan Suzuki Karimun Wagon R turun sekitar 45% dari tahun 2016.

Tetap inovasi

Walau mengalami penurunan penjualan, tetapi Donny bilang Suzuki akan tetap berinovasi dalam mengembangkan kendaraan segmen LCGC tersebut. "Untuk pengembangan kendaraan LCGC model baru, kami masih dalam proses studi," ujar Donny.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, segmen LCGC masih memiliki peluang untuk bertumbuh karena pembeli mobil pertama jumlahnya terus bertambah. "Kami percaya segmen kendaraan LCGC tetap akan tumbuh tahun ini," kata Jonfis.

Kendaraan LCGC made in Honda yakni Brio Satya sebenarnya memiliki tren penjualan yang positif. Sejak diluncurkan tahun 2013, penjualannya terus meningkat yakni dari 4.958 unit menjadi 43.378 unit di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×