Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Pertamina (persero) belum mengambil langkah untuk melakukan sharedown di Blok Mahakam saat ini. Maklum, hingga saat ini, Pertamina dengan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation belum melakukan pembicaraan yang serius untuk melakukan sharedown sebesar 30% di blok tersebut.
"Karena kami juga kan menunggu dari Total dan Inpex seperti apa, mereka mungkin juga saat ini sedang mempelajari terms and condition yang ada di kontrak baru nanti setelah 2018,"kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam di Kantor Pertamina EP pada Selasa (9/2).
Menurut Syamsu, Total dan Inpex saat ini pasti sedang menghitung keekonomian terms and condition yang ada dengan keseluruhan aset Total dan Inpex di Blok Mahakam. Sementara itu, Pertamina pun akan melakukan valuasi aset Blok Mahakam biarpun saat ini sudah ada perhitungan valuasi aset Blok Mahakam oleh SKK Migas.
"Kalau kami sudah mempunyai data lengkap kami akan valuasi berapa sih sebenernya aset di Mahakam, kemudian dari nilai aset itu bicara share down. Kami belum (lakukan), kan kemarin sudah ada angka dari SKK Migas tapi yang dihitung apa saja kami juga belum tahu,"jelas Syamsu.
Nantinya Pertamina akan melakukan valuasi Blok Mahakam secara internal dan bekerjasama dengan independen agar hasil valuasi lebih fair. Jika angka valuasi dari Pertamina sudah ada maka Pertamina baru akan melakukan pembicaraan dengan calon patner yag akan ikut mengelola Blok Mahakam pasca 2017.
Saat ini Pertamina pun sudah memiliki tim khusus untuk fokus membuat proses alih kelola Blok Mahakam bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Tim ahli ini juga yang bekerja untuk menyiapkan work program and budget (WP&B) yang akan dimulai dari pertengahan tahun 2016, sehingga pada tahun depan Pertamina sudah memiliki WP&B tahun 2018.
"Jadi pertengahan 2017 kami sudah mulai bicara dengan SKK Migas untuk 2018," kata Syamsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News