kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen amonium nitrat keluhkan barang impor yang membanjiri lokal


Minggu, 08 Juli 2018 / 16:13 WIB
Produsen amonium nitrat keluhkan barang impor yang membanjiri lokal
Pabrik PT Kaltim Nitrate di Bontang


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - BONTANG. Impor amonium nitrat dianggap mengganggu industri dalam negeri, dimana kondisi produksi dalam negeri saat ini tengah kelebihan pasokan (over supply). Beberapa produsen amunium nitrat di kawasan industri petrokimia Bontang turut mengungkapkan kondisi tersebut.

Mei Suryawan, Direktur Utama PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) mengungkapkan, setidaknya setiap tahun ada sekitar 400.000 ton konsumsi AN di dalam negeri. "Namun kondisi saat ini terdapat over supply sekitar 100.000 ton," ujarnya saat kunjungan kerja Menteri Perindustrian di Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (7/7).

Melimpahnya produksi dalam negeri tersebut harus berhadapan dengan masuknya sejumlah produk impor dengan harga yang lebih rendah. Menurut catatan KNI, ada sekitar 90.000 ton AN impor yang dikonsumsi di tingkat domestik.

"Diharapkan Pemerintah ikut mendukung berkembangnya industri AN dengan menahan serbuan produk impor yang sampai saat ini masih tidak dikenai Bea Masuk sama sekali, terutama untuk menghadapi praktek dagang tidak wajar yang dilakukan produsen luar negeri," urai Mei.

KNI sebagai pabrik AN terbesar di Asia Tenggara mempunyai kapasitas 300.000 ton per tahun. Dua perusahaan nasional, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) yang berkapasitas 150.000 ton per tahun dan PT Black Bear Resources Indonesia (BBRI) 60.000 ton per tahun, memiliki kapasitas keseluruhan sebesar 510.000 ton per tahun.

Mei mengatakan bahwa sekitar 70% penjualan KNI didominasi oleh pasar lokal. Perseroan juga telah melakukan ekspor ke negara tetangga Malaysia, Philipina dan Papua Nugini bahkan sampai ke India dan Australia dimana porsinya bagi penjualan sekitar 30%.

Di 2017 kemarin menurut pemaparan perusahaan, KNI telah menjual sebanyak 192.000 ton AN untuk pasar lokal dan 98.000 ton untuk pasar ekspor. Sekadar informasi KNI merupakan perusahaan patungan PMA antara Armindo Grup (51%) dan Orica Australia (49%) yang memiliki dan mengoperasikan pabrik Amonium Nitrat (AN) berbentuk butiran berpori (prilled).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×