kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,60   5,25   0.57%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen bersama dengan pemerintah cari solusi ekspor mobil ke Vietnam


Minggu, 18 Februari 2018 / 18:44 WIB
Produsen bersama dengan pemerintah cari solusi ekspor mobil ke Vietnam
ILUSTRASI. Ekspor mobil toyota


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir regulasi impor mobil Vietnam yang baru menyebabkan kerugian bagi produsen dalam negeri. Alhasil, pemerintah Indonesia bersama produsen mobil akan ke Vietnam guna mencari solusi .

Tim Delegasi RI yang terdiri dari unsur Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) direncanakan bertolak ke Vietnam pada 26 Februari 2018.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto menjelaskan akan ada anggotanya yang akan ikut untuk terlibat dalam penyelesaian masalah ini. "Kita harapkan bisa dicabut regulasi itu atau pemeriksaan mobilnya tidak setiap pengapalan," kata Jongkie kepada KONTAN, Minggu (18/2).

Menurutnya di regulasi dijelaskan tiap kapal yang masuk akan diperiksa satu unit model untuk diuji laik jalan oleh pemerintah Vietnam. Bila satu mobil tidak lolos maka semua unit mobil dalam kapal akan ditolak untuk bisa berjualan di Vietnam. "Paling tidak bila satu model sudah lolos uji maka semua kapal dari Indonesia yang tiba yang membawa unit sama tidak perlu diuji lagi. Bila satu model per tipe A ada diangkut 10 kali masa harus dicek 10 kali juga. Makan waktu dan biaya nantinya," tambah Jongkie.

Bob Azam, Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan pihaknya sebagai perwakilan anggota dari Gaikindo akan mendampingi pemerintah Indonesia untuk bisa menyelesaikan masalah ini. "Kita mau secepatnya selesai supaya bisnis tidak terhambat. Sekarang sudah menuju tiga bulan kita stop ekspor ke Vietnam," kata Bob kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).

Menurutnya perhatian utama Toyota adalah ASEAN harus tetap menjadi kawasan yang ekonomi tumbuh pesat melalui perdagangan bebas antar negara. "Semangat itu yg harus dijaga, laporkan bila tiap negara membatasi perdagangan karena yang dirugikan pada akhirnya konsumen dan daya beli," lanjutnya.

Asal tahu, regulasi impor yang dikeluarkan Vietnam melalui Decree No. 116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services) mengatur sejumlah persyaratan untuk kelaikan kendaraan termasuk emisi dan keselamatan. Regulasi ini mulai berlaku pada 1 Januari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×