kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,37   -3,13   -0.34%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019


Jumat, 03 April 2020 / 15:03 WIB
Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT. Toba Bara Sejahtera Tbk di Kec. Sanga sanga,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur . Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019. Kontan/ Febrina Ratna Iskana / 18/11/2014


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) berhasil membukukan pendapatan US$ 525,52 juta pada tahun lalu dimana realisasi ini naik 19,8% year on year (yoy) dari pendapatan tahun 2018 yang sebesar US$ 438,44 juta.

Corporate Secretary TOBA Pingkan Ratna Melati menjelaskan, kenaikan pendapatan bersumber dari konstruksi dua proyek listrik miliknya.

Baca Juga: Kuota ekspor naik, penjualan konsentrat tembaga Amman Mineral belum terkendala corona

"Pendapatan ini berasal dari pengakuan pendapatan dari konstruksi proyek pembangkit tenaga listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 (berdasarkan perlakuan akuntansi PSAK 34 dan ISAK 16)," ujar Pingkan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4).

Pingkan melanjutkan, pengakuan pendapatan dari kedua proyek tersebut sepanjang tahun lalu mencapai US$ 210,4 juta.  Jumlah ini melesat 432,2% dari pendapatan konstruksi tahun 2018 yang hanya senilai US$ 39,53 juta.

Di sisi lain, TOBA mengantongi Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 26,54 juta. Realisasi ini turun 32,3% dari laba bersih tahun 2018 yang mencapai US$ 37,78 juta.

Selain itu, laba bruto tercatat sebesar US$ 91,69 juta atau turun sekitar 26,1% yoy dari realisasi tahun sebelumnya sebesar US$ 124,09 juta.

Baca Juga: Kantongi rekomendasi, kuota ekspor konsentrat Freeport dan Amman meningkat

Pingkan menjelaskan, penurunan laba dikarenakan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 38% menjadi US$ 433,8 juta di tahun 2019. "Ini disebabkan oleh kenaikan pembelian batubara untuk segmen perdagangan batubara dan biaya konstruksi proyek pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 di tahun 2019," terang Pingkan.

Pingkan menambahkan, sepanjang 2019 lalu TOBA mengalokasikan biaya konstruksi sebesar US$ 171,3 juta.

Di sisi lain, penurunan volume batubara sebesar 14,3% menjadi 4,2 juta ton serta penurunan harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) sebesar 18,2% menjadi US$ 61,7 per ton turut menjadi penyebab penurunan raihan laba perusahaan.

Baca Juga: Produksi nikel tahun ini terancam tergerus akibat wabah virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×