kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puyo akan mengandalkan lebih banyak promosi di gerai ketimbang sosmed


Minggu, 15 April 2018 / 15:49 WIB
Puyo akan mengandalkan lebih banyak promosi di gerai ketimbang sosmed
ILUSTRASI. Bisnis Dessert Pudding Bermerek Silkypudding


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puyo Indonesia Kreasi mengungkapkan salah satu strategi marketing adalah dengan menguatkan enggagement media sosial. Namun, perusahaan juga memberikan promo di 40 gerai untuk menjaring pelanggan.

Adrian Christoper Agus, co-founder & CEO Puyo menyampaikan akun sosial media Puyo dilakukan untuk branding dan informasi produk. Sebab, follower sosial media tentu akan jenuh dengan konten-konten yang melulu soal jualan.

"Sosmed Puyo itu 70.000 follower untuk branding, begitu lihat Puyo itu feel brand-nya seperti warna, produk dan lainnya. Tapi 90% itu penjualan langsung, jadi sosmed kami cuma ingin branding saja untuk remind secara halus," kata Adrian di Jakarta, Kamis (12/4).

Untuk promo biasanya Puyo lebih suka memberikan promo di gerai-gerai. Saat ini, menurutnya mall-mall dengan profil pengunjung keluarga lebih memiliki dampak signifikan terhadap penjualan Puyo ketimbang mall lainnya.

"Kami akan cocok ke profil mall family dan kami pelajari itu lokasi di dalam mall lebih menentukan. Walaupun traffic kecil kalau dapat titik premium ya akan bagus. Itu lesson yang penting banget buat kami," lanjutnya.

Dengan titik lokasi yang baik di dalam mall menurutnya akan lebih efektif dalam memberikan promo-promo kepada pengunjung. Selain itu, sebelum membuka gerai baru, biasanya perusahaan akan tes pasar melalui bazar-bazar yang diselenggarakan. Kalau respon pengunjung baik, maka Puyo akan membuka gerai disana.

"Dulu mall itu cuma big player dan international brand yang masuk. Brand-brand kecil yang cuma tenar dari IG itu susah narik traffic. Jadi kami ikut bazzar dalam mall, begitu kami lihat di bazar itu berjalan dan crowd ada, ya kami buka outlet permanan di dalam mall. Jadi harus dites, bukan dari awal cuma feeling-feeling saja," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×