kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi investasi hulu migas hingga Mei 2018 hanya US$ 3,7 miliar


Kamis, 07 Juni 2018 / 13:18 WIB
Realisasi investasi hulu migas hingga Mei 2018 hanya US$ 3,7 miliar
ILUSTRASI.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian investasi subsektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sampai Mei 2018 masih jauh dari target. Angkanya masih rendah, yaitu baru 26% atau senilai US$ 3,7 miliar dari yang ditargetkan dalam APBN 2018 senilai US$ 14,2 miliar.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Wisnu Perbawa membenarkan bahwa investasi hulu migas baik eksplorasi maupun eksploitasi masih rendah dengan angka US$ 3,7 miliar.

Hanya saja ia mengklaim, rendahnya investasi ini lantaran masih di awal tahun dan ada beberapa proyek-proyek yang masih menunggu jadwal on stream, kesiapan rig dan kesiapan lahan.

"Karena hal-hal yang disebutkan itu belum terjadi. Maka, investasinya belum dicatat," katagnya saat buka bersama Media, di Jakarta, Rabu (6/6). Namun, Wisnu masih enggan membeberkan proyek-proyek mana saja yang belum berjalan maksimal.

Meski demikian, ia meyakini pada Semester II 2018, pengeboran migas banyak yang berjalan dan lebih gencar dibandingkan dengan semester I. Sehingga pencapaian investasi akan lebih moncer. "Semoga target investasi kita bisa tercapai sampai akhir tahun," ungkapnya.

Asal tahu saja, Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi subsektor migas hanya US$ 10,175 miliar. Angka tersebut terdiri dari investasi hulu sebesar US$ 9,33 miliar, yang terdiri dari investasi untuk kegiatan di blok eksploitasi sebesar US$ 9,15 miliar dan investasi untuk kegiatan blok eksplorasi yang hanya US$ 180 juta.

Sisanya berasal dari investasi sektor hilir 2017 sebesar US$ 845,58 juta. Investasi tersebut terdiri dari investasi pengolahan US$ 54,97 juta, pengangkutan US$ 4,2 juta, penyimpanan US$ 696,44 juta, niaga US$ 88,59 juta, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejumlah US$ 1,38 juta.

Sementara berkaitan dengan penerimaan negara, Wisnu mengatakan, realisasi sampai bulan Mei sudah mencapai 58% atau US$ 6,9 miliar dari yang ditargetkan pada APBN 2018 sebesar US$ 11,9 miliar.

"Apakah faktor utama capaian itu berkaitan dengan harga? Iya. Kalau di APBN US$ 48 per barel. Tapi realisasi sudah di kisaran US$ 65 per barel," icapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×