kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saling mengaum di pasar mi instan premium


Kamis, 26 Januari 2017 / 09:00 WIB
Saling mengaum di pasar mi instan premium


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun ini potensi bisnis mi instan premium masih gurih. Ini sejak dua produsen mi instan mulai gencar memancarkan produk tersebut sejak tahun lalu.

Ambil contoh, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sebagai pelopor produk mi instan premium dengan merek Bakmi Mewah. Kemudian membuntuti adalah penguasa pasar mi instan di tanah air, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan label Indomie Real Meat.

Menurut Sribugo Suratmo, Ketua Asosiasi Biskuit, Roti dan Mi Instan (Asrim), potensi mi instan, khususnya yang menyasar segmen menengah atas masih menggiurkan pada tahun ini. Alasannya, konsumen saat ini cenderung bosan dengan variasi mi yang begitu-begitu saja.

Artinya tidak ada perubahan signifikan. "Minat dan daya beli konsumen di segmen ini masih besar," katanya kepada KONTAN, Rabu (25/1).

Asal tahu saja, produk mi instan premium, seperti Bakmie Mewah atau Indomie Real Meat menyodorkan harga lebih mahal, bisa lebih dari dua kali lipat ketimbang produk mi instan biasa.

Sribugo yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Komunikasi Korporasi PT Mayora Indah Tbk menuturkan, pihaknya akan terus mengandalkan iklan dan gencar berpromosi untuk menggenjot penjualan produk mi di segmen tersebut. "Misalnya, kami bekerjasama dengan para peritel. Sejak hadirnya Bakmi Mewah, kontribusi pendapatan produk mi instan meningkat terhadap pendapatan perusahaan," ucapnya.

Sementara, Vienno Monintja Direktur Pemasaran PT Mayora Indah Tbk, menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan Bakmi Mewah bisa melonjak 40% ketimbang tahun lalu.

Meski tidak membeberkan angka pasti nilai penjualannya, ia berharap, mi premium ini masih memiliki daya tarik bagi konsumen untuk membeli. "Trennya adalah konsumen mau makan praktis, tapi ingin rasa dan kualitas seperti restoran," katanya kepada KONTAN, (25/1).

Mayora memang kudu gesit terus berkreasi memompa penjualan Bakmi Mewah, tanpa harus menurunkan harga jual. Sebab, produk ini harus berjibaku melawan Indomie Real Meat yang hadir belakangan setelah Bakmi Mewah melenggang.

Alhasil, kedua produk mi instan tersebut terbilang diminati konsumen. Apalagi Real Meat mencoba menggempur Bakmi Mewah dengan varian rasa yang beragam. Langkah ini membuat Real Meat bisa eksis di pasaran dan berhasil membuntuti produk Mayora.

Sementara, pemain lain yang juga gencar berbisnis mi instan seperti PT Sayap Utama atau yang bisa dikenal Wings Food ingin mengembangkan varian-varian yang sudah ada saat ini. Namun, ketika di tanya apakah Wings food akan masuk ke segmen premium, Aristo Kristandyo, Group Head Marketing Communications Wings Food masih merahasiakan perihal tersebut. "Tunggu saja tanggal mainnya," katanya ke KONTAN, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×