Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja keuangan PT Samindo Reseources Tbk (MYOH) belum sepenuhnya memuaskan. Perusahaan jasa tambang batubara ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 13,16% (yoy) menjadi US$ 18,67 juta pada kuartal III-2019.
Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengatakan, penurunan laba bersih MYOH lebih disebabkan adanya peningkatan beban yang ditanggung perusahaan.
Baca Juga: Samindo Reseources (MYOH) raih pendapatan US$ 188,90 juta
Asal tahu saja, di tahun ini MYOH membeli 10 unit dump truck dengan total anggaran mencapai US$ 14,5 juta. Dump truck tersebut secara bertahap telah tiba di lokasi sejak kuartal pertama hingga akhir kuartal kedua tahun ini.
Namun, baik kuartal pertama maupun kuartal kedua, curah hujan di lokasi penambangan MYOH tergolong tinggi. Waktu operasional pun menjadi berkurang pada saat itu. “Karena sering hujan, akhirnya dump truck kami tak terpakai. Tapi di sisi lain, perawatan tetap ada dan itu menimbulkan biaya yang belum bisa dikompensasi secara maksimal,” ungkap Zaki, Jumat (1/11).
Walau begitu, pendapatan MYOH secara keseluruhan masih bisa tumbuh 7,81% (yoy) menjadi US$ 188,90 juta pada kuartal ketiga kemarin. Hal ini tak lepas dari produktivitas perusahaan yang tetap terjaga.
Terbukti, MYOH mampu mencatatkan volume batuan penutup sebesar 40,1 juta bcm di kuartal tiga lalu atau tumbuh 3,3% (yoy) dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah ini juga mulai mendekati target volume batuan penutup MYOH di akhir tahun nanti sebanyak 58,1 juta bcm.
Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) catat volume batuan penutup sebanyak 40,1 juta bcm
Dari tiga segmen bisnis yang dimiliki MYOH, dua di antaranya meraih pertumbuhan pendapatan secara positif di kuartal tiga kemarin. Pendapatan segmen jasa pemindahan tanah dan pengambilan batubara naik sebesar 10,52% (yoy) menjadi US$ 140,13 juta. Ada pula pendapatan dari segmen jasa pengangkutan batubara yang tumbuh 1,05% (yoy) menjadi US$ 47,14 juta.
Namun, pendapatan dari segmen jasa pengeboran, eksplorasi, dan lain-lain turun 7,42% (yoy) menjadi US$ 1,62 juta.
Zaki berpendapat, penurunan kinerja segmen tersebut lebih disebabkan tidak semua lahan eksplorasi yang dikerjakan oleh MYOH telah dibebaskan. “Untuk pembebasan lahan, klien kami yang urus. Kalau belum, kami tidak bisa lakukan eksplorasi di sana,” terang dia.
Secara umum, pihak MYOH masih optimistis target pendapatan sebesar US$ 284 juta di tahun ini akan tercapai.
Baca Juga: Samindo (MYOH) bukukan peningkatan volume batuan penutup di kuartal III-2019
Zaki berpendapat, adanya potensi kenaikan permintaan batubara dari China dapat berdampak positif bagi bisnis MYOH. Namun, pengaruhnya tidak secara langsung dan bukan dalam waktu dekat. Sebab, walau ada potensi kenaikan permintaan, tidak serta-merta klien MYOH akan langsung menaikkan produksi batubara.
Pihak MYOH pun akan lebih fokus untuk meningkatkan produktivitas alat-alat tambang yang dimilikinya, termasuk 10 dump truck terbaru yang dibeli di tahun ini. “Kalau produktivitas meningkat, pendapatan juga akan naik dan laba bersih membaik,” tutur Zaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News