kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 35 perusahaan BUMN bersinergi atasi masalah listrik


Selasa, 07 Agustus 2018 / 17:09 WIB
Sebanyak 35 perusahaan BUMN bersinergi atasi masalah listrik
ILUSTRASI. Ilustrasi tarif listrik, meteran listrik


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 35 perusahaan pelat merah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama untuk membiayai penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu di sekitar Jawa Barat bagian selatan dan Banten. Sinergi BUMN ini dilakukan guna percepatan program peningkatan rasio elektrifikasi.

Rini mengatakan masih ada warga yang mengakses listrik yang diambil dari rumah tetangganya atau levering. Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN ini, maka warga akan menikmati listrik resmi dari PLN. “Ini tentunya sangat membantu masyarakat dalam menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya,” kata Rini, Selasa (7/8).

Guna melancarkan program ini, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya untuk menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu dengan biaya penyambungan yang didanai dari dana program BUMN Hadir Untuk Negeri. Dana ini bersifat sponsorship dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018, tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten. Dimana BUMN diminta untuk berkontribusi melistriki wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian BUMN.

Rini menargetkan, hingga Maret 2019 bakal ada 360.000 rumah yang akan mendapat pemasangan listrik. Sedangkan sampai Oktober nanti, program ini ditargetkan mampu menembus hingga 103.000 rumah tangga dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 56,9 Miliar. 

Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik ini ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengapresiasi program penyambungan listrik ini. Dia menyampaikan sinergi ini merupakan hal yang baik dan luar biasa manfaatnya. 

"Memang ini perlu untuk saudara-saudara kita dibantu. Kalau bulanan saya yakin mampu tapi kalau pasang yang berat. Saya ucapkan terima kasih kepada BUMN yang sudah berpartisipasi dalam program ini. Ini partisipasi yang luar biasa," ungkap Jonan.

Berdasarkan catatan PLN, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat tercatat di level 96,79% dengan jumlah Kartu Keluarga (KK) yang belum terlistriki masih mencapai sebanyak 334.260 KK. 

Rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program listrik gratis ini akan mendapatkan sambungan listrik PLN berdaya 450 Volt Ampere (VA) dengan tarif bersubsidi dan sistem layanan prabayar.

Rini mengatakan, sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi disebabkan relatif mahalnya biaya instalasi dan penyambungan listrik yang berkisar Rp 900.000 hingga Rp 1,1 juta. 

Melalui program sambung listrik kali ini, PLN memberi potongan harga sebesar 50% untuk biaya penyambungan listrik, dan sisa biaya akan dibayarkan oleh sinergi BUMN yang terlibat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×