kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah proyek migas besar masih berjalan lambat


Minggu, 24 Juni 2018 / 19:48 WIB
Sejumlah proyek migas besar masih berjalan lambat
ILUSTRASI. PASOKAN PERDANA LNG BLOK MAHAKAM ke FSRU Nusantara Regas


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah proyek migas besar sudah mulai berjalan, meski kemajuan proyek-proyek besar tersebut masih lambat.

Salah satu proyek besar yang diharapkan segera berjalan adalah proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap kedua yang terdiri dari pengembangan Lapangan Gendalo dan Gehem. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan proposal plan of development (POD) Gendalo-Gehem akan diajukan pada Juni 2018 ini. "Kami lagi tunggu proposalnya. Itu Juni," jelas Djoko Kamis (21/6).

Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher, proyek Gendalo-Gehem masih dalam tahap Pre Front-End Engineering Design (Pre-FEED). Diharapkan Pre-FEED bisa selesai pada pekan ini.

"Khusus untuk IDD mudah-mudahan minggu depan sudah conclude,"kata Wisnu kepada Kontan.co.id Jumat (22/6).

Selain proyek Gendalo-Gehem, proyek Blok Masela juga berjalan lambat. Wisnu bilang proyek Blok Masela juga masih dalam tahapan Pre-FEED. 

Mohammad Berli, Advisor Corp Service & Act. Sr Mgr C&R Inpex Indonesia mengatakan Pre-FEED Blok Masela ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018. "Pre-feed bila berjalan dengan baik akan selesai sebelum akhir tahun 2018," imbuh Berly.

Makanya sampai saat ini Inpex belum melakukan pembebasan lahan untuk lokasi kilang LNG. Bahkan menurut Berli, Inpex belum menentukan lokasi tepatnya kilang LNG Blok Masela akan dibangun di Maluku Tenggara Barat.

"Lokasi kilang belum ditentukan. Saat ini kami melakukan Pre-FEED survey,"ujar Berly.

Berly mengatakan penentuan lokasi kilang LNG baru akan ditentukan setelah Pre-FEED selesai. "Pre-FEED adalah langkah kunci yang diperlukan untuk merumuskan revisi POD 1 (Rencana Pembangunan satu) yang akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk melanjutkan pengembangan Proyek LNG Abadi. Pre-FEED akan mempertimbangkan dan merumuskan syarat dasar untuk desain kilang dan fasilitas lain. Analisis hasil Pre-FEED juga mengkaji potensi lokasi pembangunan kilang di Maluku Tenggara Barat,"pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×