kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor tambang dongkrak penjualan alat berat


Kamis, 19 Oktober 2017 / 20:34 WIB
Sektor tambang dongkrak penjualan alat berat


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat nasional yang tumbuh ikut mengerek pendapatan distributor alat berat. Direktur PT Hexindo Adiperkasa Tbk, Djonggi Gultom mengatakan, penjualan periode April ke Maret tahun depan masih akan positif.

Periode fiskal tahun lalu penjualan per bulan hanya sebesar 80 unit sampai 100 unit. "Saat ini penjualan bisa sekitar 140 unit per bulan," kata Djonggi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/10).

Djonggi mengatakan, tahun fiskal ke depan pihaknya menargetkan penjualan alat berat mencapai 1.300 unit. Target ini mencerminkan pertumbuhan volume sebesar 53%. "Kami ingin revisi target tapi masih belum diputuskan berapa," katanya.

Menurutnya, secara kuantitas sekitar 50% permintaan alat berat datang terutama di sektor tambang batubara dan nikel. Diikuti seperti perkebunan, konstruksi dan kehutanan.

Hanya saja Djonggi menilai tren perbaikan dari sektor tambang baru bisa terlihat di semester I-2018. Bila harga batubara stabil maka permintaan alat berat akan stabil juga sampai jangka panjang.

Anak grup Astra di bidang alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mengalami kenaikan penjualan. Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk Sara K Loebis mengatakan, penjualan produk merek Komatsu sampai saat ini masih pesat dari sektor tambang.

UNTR membidik penjualan bisa mencapai 3.000 unit di tahun ini. Sedangkan tahun lalu, tercatat sebesar 2.100 unit. Periode year to date Agustus 2017, UNTR mencatat penjualan alat berat sebanyak 2.411 unit. Jumlag tersebut meningkat 74,08% dari periode sama tahun sebelumnya.

Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk juga menikmati kebangkitan harga tambang. Ferdinand D, Investor Relation Strategist PT Intraco Penta Tbk mengatakan harga komoditas batubara terus stabil sejak 2016. "Tetapi tak hanya batubara tapi tambang secara umum masih stabil," kata Ferdinan kepada KONTAN, Kamis (19/10)

Dari catatan internal emiten berkode saham INTA ini tercatat nilai penjualan per akhir Agustus 2017 sebesar Rp 696 miliar. Angka ini naik dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 375 miliar. Secara unit total penjualan alat berat sebesar 368 unit atau naik 57% dibanding periode sama tahun lalu 235 unit.

Meski demikian INTA belum mengubah target pendapatan. Tahun ini INTA menargetkan pendapatan keseluruhan tumbuh 20% dibanding posisi 2016 yang sebesar Rp 1,51 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×