Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk mengaku penjualan tahun 2016 lalu sudah sesuai target. Namun, untuk tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia dengan kode SIDO itu tak mau muluk-muluk mematok target.
Meskipun enggan menyebutkan angka pasti, Venancia Sri Indrijati, Direktur Keuangan SIDO menjelaskan, penjualan sampai akhir tahun lalu sudah sesuai ekspektasi yang ditetapkan oleh direksi. Sebagai patokan, pada kuartal III tahun 2016 lalu, Sido Muncul mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,8 trilun dan laba bersih SIDO Rp 351,93 miliar.
Pencapaian ini tak lantas menjadikan SIDO mematok target tinggi pada tahun ini. "Paling tidak angka penjualan bisa sama dengan tahun lalu," kata Venancia, kepada KONTAN, Jumat (24/2). Tahun ini SIDO hanya akan menganggarkan kira-kira Rp 125 miliar untuk belanja modal.
Menurut dia, dana ini bersumber dari sisa dana penawaran saham perdana (IPO) tahun 2013. Saat itu, SIDO mampu mengantongi dana segar Rp 844 miliar. "Di pabrik, tak ada lagi ekspansi untuk tahun ini. Kecuali mesin yang kami beli dari dana IPO. Kira-kira beroperasi pertengahan 2017," terangnya.
Menurut dia, selama ini porsi ekspor SIDO masih terbilang kecil, sekitar 2%. Maka dari itu ia berharap, ketika mesin ini nanti mampu menambah kapasitas pabrik SIDO, nilai ekspor dapat digenjot sampai 5%.
Namun, ia tak berencana menambah target pasar baru di luar negeri. Ia beralasan, produk jamu agak sulit menembus pasar ekspor. Maka, SIDO akan akan menjaga pasar yang selama ini sudah ada saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
