kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sunrise Steel incar bisnis baja ringan tumbuh 10% tahun ini


Minggu, 25 Februari 2018 / 17:10 WIB
Sunrise Steel incar bisnis baja ringan tumbuh 10% tahun ini
ILUSTRASI. Henry Setiawan - CEO PT Sunrise Steel


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski laju bisnis baja lapis ringan tertahan oleh harga bahan baku yang melambung, produsen seperti PT Sunrise Steel masih terus berusaha menggenjot perkembangan industrinya.

Henry Setiawan, Presiden Direktur PT Sunrise Steel mengatakan perseroannya tetap menjaga produksi untuk menguatkan bisnisnya. "Tahun ini paling tidak bisa tumbuh 10%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (25/2).

Optimisme ini muncul lantaran pasar baja lapis ringan baik di ritel maupun proyek dirasa masih menguat. Sunrise Steel, kata Henry, menggantungkan porsi penjualannya baik dari ritel maupun proyek masing-masing 50%.

Adapun kondisi baja lapis ringan nasional tahun 2017 lalu belum banyak berubah, dimana permintaannya ditaksir sekitar 1,5 juta ton. "Pertumbuhan tidak terlalu besar. Padahal setiap tahun biasanya belasan persen (tumbuhnya)," sebut Henry.

Tantangan terbesar produsen baja lapis seperti Sunrise Steel saat ini menurutnya ialah persoalan harga bahan baku yang melambung tinggi. "Kenaikan saat ini hampir 30% dibandingkan pertengahan tahun kemarin," imbuh Henry.

Meski demikian, Henry memprediksi kenaikan tidak akan berlangsung terus menerus. Pertengahan tahun ini ia meyakini kenaikan harga bahan baku baja lapis seperti Baja Canai Dingin (BCD) dapat berhenti. "Shorted produk baja di dunia memang dikarenakan faktor menurunnya produksi di China," katanya.

Guna mengurangi ketergantungan dari bahan baku impor, Sunrise Steel berencana membangun fasilitas produksi BCD sendiri. "Tahun ini rencananya kami bangun pabrik baja canai dingin tersebut," beber Henry.

Adapun pabrik dijadwal selesai dalam waktu 2 tahun sejak pembangunannya, kapasitas yang bakal terpasang yakni 300.000 ton per tahun. Menurut Henry, pabrik akan menjadi badan usaha yang merupakan subsidiari dari Sunrise Steel Group.

Produksi BCD tersebut nantinya tidak hanya diserap oleh anak usaha Sunrise Steel, melainkan dapat pula dijual kepihak di luar grup. Mengenai total investasinya, Henry belum dapat membeberkannya saat ini.

Pabrik baja lapis ringan Sunrise Steel yang terletak di Surabaya saat ini memiliki kapasitas produksi 120.000 ton. Rencananya, kata Henry, pasca lebaran 2018 perusahaan akan melakukan penambahan kapasitas produksi tersebut.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×