kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terminal baru Bandara Ahmad Yani akan beroperasi Mei 2018


Minggu, 11 Februari 2018 / 22:44 WIB
Terminal baru Bandara Ahmad Yani akan beroperasi Mei 2018
ILUSTRASI. Terminal baru Bandara Ahmad Yani


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I telah melakukan penutupan atap (topping off) terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada Minggu (11/2). Terminal baru ini direncanakan mulai beroperasi paling lambat pada Mei 2018 sehingga sudah dapat melayani penumpang pada masa mudik dan libur Lebaran Juni mendatang.

Pengoperasian terminal baru bandara Ahmad Yani ini menjawab masalah lack of capacity yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Kapasitas Bandara Ahmad Yani eksisting hanya mampu menampung 800 ribu penumpang per tahun. Namun, pada 2017 sudah melayani 4,4 juta penumpang.

“Topping off ini merupakan komitmen kami kepada pengguna jasa bandara serta masyarakat Jawa Tengah umumnya serta Semarang dan sekitarnya pada khususnya, untuk meningkatkan layanan kebandarudaraan dengan mengutamakan kenyamanan tanpa mengenyampingkan aspek keselamatan dan keamanan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Minggu (11/2).

Pengoperasian terminal baru dan pengembangan bandara tersebut menelan investasi sebesar Rp 2,07 triliun. Dengan kapasitas terminal baru yang dapat menampung hingga 6 juta penumpang per tahun.

Faik bilang, desain terminal baru itu mengadopsi konsep eco-green airport, maka calon penumpang pesawat udara dapat lebih leluasa dan nyaman berada di terminal baru. "Potensi pertumbuhan penumpang sebesar 10 persen tiap tahunnya juga dapat diakomodir oleh keberadaan terminal dan infrastruktur baru Bandara Ahmad Yani,” katanya.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luasan area 58.652 meter persegi (m2), hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal eksisting yang hanya seluas 6.708 m2.

Luasan apron baru mencapai 72.522 m2 yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo. Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.

Bandara Ahmad Yani ini juga mengusung konsep floating airport yang dipadukan dengan konsep eco-green airport sehingga menjadikan bandara ini sebagai bandara dengan terminal terapung pertama di Indonesia.

Disebut sebagai floating airport karena terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut. PVD sendiri merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.

Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport di mana bandara direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan pra-sarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif kepada lingkungan hidup.

Eco-Airport merupakan inisiatif gerakan untuk mengadopsi pendekatan pengelolaan bandara yang ramah lingkungan, di mana untuk kepentingan tersebut dilakukan pengukuran yang jelas terhadap beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Melalui penerapan konsep eco-airport diharapkan operasional bandara dapat mencegah terjadinya polusi (pollution preventif).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×