kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan literasi internet di desa, XL Axiata gandeng Kementerian Desa


Rabu, 18 April 2018 / 16:30 WIB
Tingkatkan literasi internet di desa, XL Axiata gandeng Kementerian Desa


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT) menggelar program Kelas Kreatif Inspiratif. 

Program ini akan mengajarkan para calon pengelola BUMDes terkait internet dasar dan media sosial sebagai sarana pemasaran dalam workshop.

XL Axiata juga menyediakan jaringan wifi selama berlangsungnya Kelas Kreatif Inspiratif.

Group Head Corporate Communications PT. XL Axiata, Tbk, Tri Wahyuningsih mengatakan perusahaan berkomitmen untuk membantu pemerintah menyiapkan masyarakat memasuki era digital."Kami menyambut baik kerjasama dengan Kementerian Desa ini, yang insyallah akan meliputi berbagai wilayah di Tanah Air dalam setahun ke depan," katanya dalam siaran pers Rabu (18/4).

Awal kegiatan kerjasama antara XL Axiata dengan Kemendes PDTT berlangsung di Pandeglang, Lebak, Banten.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo bilang, saat ini terdapat 122 daerah tertinggal di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.

"Diperlukan implementasi teknologi dan inovasi, termasuk untuk membuka jaringan pemasaran di daerah teringgal. Untuk itulah pengembangan ekonomi digital perlu diterapkan pada daerah-daerah tertinggal ini," kata Samsul.

Samsul menambahkan, saat ini, sebanyak 143,26 juta jiwa, atau 54,68% dari 262 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Pada Januari 2018, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 130 juta akun sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar ke-4 di dunia. Sebesar 97% di antaranya merupakan pengguna Facebook yang aktif melalui smartphone.

Artinya, bagi Samsul Indonesia merupakan pasar beasr untuk menjadi sasaran pemasaran hasil produk unggulan daerah secara online, termasuk produk unggulan di daerah tertinggal. Melalui pengembangan digital ekonomi, masyarakat di daerah tertinggal dapat langsung berjualan secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×