kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TPIA daftarkan investasi baru US$ 1,95 miliar


Selasa, 04 April 2017 / 11:17 WIB
TPIA daftarkan investasi baru US$ 1,95 miliar


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk resmi mendaftarkan anak usaha barunya di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jika tak ada aral melintang. anak usaha anyar tersebut bakal memproduksi etilena sebesar 1 juta ton per tahun.

Anak usaha anyar emiten berkode saham TPIA tersebut bernama PT Chandra Asri Perkasa. “Perusahaan ini akan menjalankan pabrik cracker kedua kami,” kata Direktur Suryandi, Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk,  yang ditemui KONTAN di kantor BKPM, Senin (3/4).

Untuk porsi kepemilikan, TPIA menguasai 99% saham, adapun sisanya 1% dipegang anak usaha TPIA juga, yakni PT Styrindo Mono Indonesia. Di anak usaha baru tersebut, manajemen TPIA menunjuk Suhat Miyarso sebagai direktur utama.

Sebagaimana diketahui, Suhat Miyarso juga menjabat sebagai Vice President Corporate Relations di TPIA. Terkait nilai investasi anak usaha baru tersebut, TPIA mempersiapkan secara bertahap.  “Totalnya US$ 5 miliar, saat ini yang kami daftarkan ke BKPM baru senilai US$ 1,95 miliar,” kata Suhat, yang juga ditemui KONTAN di Kantor BKPM (4/3).

Dana ekspansi nantinya akan digunakan untuk produksi hilir petrokimia. “Misalnya dari etilena kita bikin polietilena, pyrolysis gasoline (pygas) menjadi C4 dan sebagainya,” kata Suhat. Ia menambahkan, tak menutup kemungkinan untuk ekspansi kali ini, TPIA akan memperoleh dana dari pinjaman dalam negeri maupun dari luar negeri.

Soal waktu beroperasi PT Chandra Asri Perkasa, Suhat bilang dijadwalkan pada tahun 2021. Selain etilena, Chandra Asri Perkasa juga akan memproduksi pygas 450.000 ton per tahun dan propilena 550.000 ton per tahun.

Adapun soal lokasi pabrik, pihak TPIA sudah menyediakan lahan 100 hektare (ha) di Anyer, Banten. Suhat mengatakan, pabrik ini bisa menyerap 600 tenaga kerja. Kehadiran Chandra Asri Perkasa juga mengukuhkan posisi TPIA di bisnis petrokimia, terutama di bisnis bahan baku plastik dalam negeri. “Permintaan bahan baku plastik semakin membesar, sedangkan TPIA hanya bisa menyuplai 30% kebutuhan. Oleh karena itu, TPIA ingin meningkatkan produksi dengan cara menambah pabrik ini,” ujar Suryandi.

Asal tahu saja, TPIA mendirikan anak usaha baru juga untuk mendukung rencana perseroan untuk mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah. Suhat bilang, TPIA mengincar keringanan pajak berupa tax holiday dengan periode selama 20 tahun. “Untuk itu kami tengah menyelesaikan segala perizinan, seperti amdal dan lainnya. Setelah perizinan tersebut selesai, barulah kami ajukan tax holiday,” jelas Suhat.

Perusahaan milik grup Barito itu optimistis, menjangkau insentif yang dijanjikan pemerintah. Apalagi, bisnis petrokimia merupakan bisnis padat modal yang butuh investasi jumbo. Sehingga, TPIA berpeluang ekspansi, mengingat kebutuhan petrokimia masih terus tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×