kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hypermart tambah dua gerai di semester 2


Minggu, 27 Agustus 2017 / 19:44 WIB
Hypermart tambah dua gerai di semester 2


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengaku masih ekspansi untuk mengembangkan gerai Hypermart, meski belakangan diterpa isu tak sedap. Seperti diketahui, baru-baru ini, pemasok menyoal keterlambatan pembayaran invoice oleh Hypermart.

Manajemen mengatakan ekspansi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Danny Konjongian, Direktur MPPA mengatakan, perusahaan bakal tetap ekspansif. Tahun ini, perusahaan total akan membangun lima gerai. Pada semester I, perusahaan sudah menambah tiga gerai baru.

"Mungkin di semester II ini kami cuma tambah dua lagi. Itu dua lagi yang satu terletak di Batam dan satu lagi di Jawa Timur," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (25/8).

Sehingga dari existing gerai saat ini yang berjumlah 117 gerai akan bertambah hingga akhir tahun nanti menjadi 119 gerai. Oleh karena itu, pihaknya fokus melakukan pengembangan usaha sesuai dengan segmen Hypermart yang compact dan bermain di nett selling area di kisaran 3.500-4.000 m2.

Menurut Danny, tidak ada investasi yang pasti untuk rencana pembangunan tersebut. Hal ini karena dipengaruhi oleh luasan gerai dan lokasi tempat pembangunan yang berbeda-beda. Namun, perusahaan mematok investasi per gerai berkisar Rp 25 miliar untuk spesifikasi tertentu.

"Kami selalu punya acuan, paling enggak misalnya toko itu besarannya atau nett seling area 3.500-4.000 meter persegi, rata-rata membutuhkan investasi Rp 20-25 miliar," tuturnya.

Kendati demikian, ia belum mau membeberkan  target pertumbuhan penjualan dan laba tahun ini. Alsannya, perusahaan masih melakukan re-evaluasi terhadap hasil yang dicapai pada semester I.

Asal tahu saja, kinerja MPPA pada semester I tertekan. Pendapatan perusahaan turun 2,99% dari sebelumnya Rp 6,92 triliun menjadi Rp 6,72 triliun. Sedangkan, bottomo line, perseroan merugi Rp 169,83 miliar, dari periode yang sama tahun lalu membukukan laba bersih Rp 24,89 miliar.

"Target pertumbuhan kami belum punya angka, karena ini kami masih dalam proses re-evaluasi setelah result di semester pertama," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×