kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan program Catalyser, Pertamina raih penghargaan level internasional


Jumat, 29 Mei 2020 / 13:12 WIB
Kembangkan program Catalyser, Pertamina raih penghargaan level internasional
ILUSTRASI. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memperoleh penghargaan internasional bergengsi untuk bidang manajemen SDM, yakni EFMD - Excellence in Pratice (EIP) Gold Award untuk kategori Talent Development. Kesuksesan tersebut terjadi usai Pertamina mengembangkan program Catalyser.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, di tingkat nasional peserta program Catalyser telah berperan penting terhadap kebijakan pemerintah dan pengelolaan energi nasional. "Peserta program Catalyser juga memegang peranan kunci dan berkontribusi signifikan dalam proyek-proyek internasional,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Ia menambahkan, kunci para stakeholder pada prinsipnya mendukung sepenuhnya dampak positif program Catalyser dalam mempersiapkan pemimpin masa depan Pertamina untuk menghadapi tantangan di sektor energi.

Baca Juga: Asyik, Pertamina hadirkan SPBU mini di 10 desa terpelosok di Jawa Tengah

Sementara itu, Direktur SDM Pertamina Koeshartanto mengatakan, Catalyser merupakan program akselerasi pengembangan kapabilitas kepemimpinan terbesar di kawasan Asia Tenggara, yang bertujuan untuk mempersiapkan talenta terbaik di Pertamina Group sekaligus mengisi posisi pimpinan strategis perusahaan dalam kurun waktu 4-5 tahun mendatang.

Pengembangan program Catalyser oleh Pertamina dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra kelas dunia seperti Deloitte dan INSEAD. “Selain itu, Pertamina juga bekerja sama dengan Tjitra & Associates dan Bob Aubrey Associates sebagai Senior Advisor yang berpengalaman di bidangnya,” terang Koeshartanto.

Sebagai calon pemimpin Pertamina di masa depan, peserta Catalyser akan memiliki peran strategis atas keberlangsungan perusahaan. Ini mengingat Pertamina sebagai BUMN strategis bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan energi berkelanjutan bagi Indonesia, yang merupakan negara terbesar keempat di dunia.

“Pertamina memiliki visi untuk menjadi perusahaan berskala global yang kompetitif di sektor energi. Untuk itu, perlu disiapkan SDM yang berkualitas dunia,” imbuh Koeshartanto.

Dia melanjutkan, program Catalyser yang berlangsung selama 2 tahun merupakan rangkaian program akselerasi pengembangan talenta melalui metode blended learning. Di antaranya melalui pengalaman internasional, penugasan project, pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), serta coaching and mentoring oleh Senior Leaders.

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, begini perkembangan proyek kilang Pertamina

Efektivitas program Catalyser diukur melalui peningkatan kompetensi dan keterlibatan peserta dalam proyek strategis, talent mobility atau pergerakan/perpindahan peserta ke posisi strategis, kapabilitas kepemimpinan, serta pengembangan pribadi.

Sebagai catatan, European Foundation for Management Development (EFMD) adalah organisasi pengembangan manajemen SDM berskala global yang berpusat di Brussels, Belgia. EFMD merupakan badan akreditasi internasional untuk business schools dan corporate learning yang memiliki lebih dari 900 anggota di 91 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×