kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP klaim pasokan ikan saat Ramadan dan Lebaran cukup


Rabu, 15 Mei 2019 / 19:04 WIB
KKP klaim pasokan ikan saat Ramadan dan Lebaran cukup


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) memastikan ketersediaan ikan saat bulan puasa dan lebaran tahun ini masih terpenuhi, bahkan diklaim melebihi kebutuhan.

KKP memperkirakan, kebutuhan ikan selama bulan puasa dan lebaran yakni pada Mei dan Juni akan berkisar 2,48 juta ton. Sementara, ketersediaan ikan akan mencapai 2,64 juta ton. “Dari data yang kami miliki, antara kebutuhan dan persediaan akan terdapat surplus. Dengan demikian ketersediaan selama perayaan Idul Fitri terkendali,” ujar Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo, Rabu (15/5).

Nilanto mengatakan, permintaan ikan biasanya mengalami peningkatan di minggu pertama puasa, lalu mulai stabil di minggu kedua hingga lebaran. Dia mengatakan, permintaan ikan mengalami penurunan pada minggu Lebaran lalu akan kembali stabil di H+3 Lebaran.

Dia melanjutkan, permintaan ikan di masing-masing wilayah berbeda-beda karena tradisi mengonsumsi jenis-jenis ikan tertentu. Misalnya, di Sumatea Selatan, lebih banyak permintaan atas ikan tenggiri, banyak permintaan bandeng di Banten dan Semarang, ikan kembung di Sumatra Utara dan Gabus di Kalimantan Selatan.

Sementara, untuk horeka, biasanya pengelola restoran melakukan penyetoran ikan 2 -3 bulan sebelum puasa dan lebaran. Di pasar ritel modern, penjualan ikan relatif stabil saat puasa dan lebaran dan akan mengalami peningkatan setelah lebaran.

Untuk menjaga stabilitas pasokan harga dan ikan, Nilanto menyebut terdapat sejumlah strategi yang dilakukan oleh KKP. Antara lain, memberantas Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. Upaya ini dianggap menyebabkan ikan berlimpah saat ini.

Upaya selanjutnya adalah melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak terkait supaya tetap menjaga harga ikan. “Kami melakukan konsolidasi dan komunkasi dengan supplier besar, asosiasi, BUMN Perikanan dan retail modern serta dinas KP di kota-kota besar agar mengamankan pasokan dan menjaga agar kenaikan harga ikan tidak melebihi 20%,” ujar Nilanto.

Selanjutnya, KKP pun melakukan bazar produk atau pasar ikan murah dengan instansi terkait, memfasilitasi Integrated Cold Storage (ICS) dan sarana kendaraan berpendingin sebagai tempat penyimpanan dan alat angkut ikan. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan pasokan dan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×