kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah Kembangkan Infrastruktur Kereta Angkutan CPO di Sumatera Utara


Kamis, 04 Maret 2010 / 16:11 WIB
 Pemerintah Kembangkan Infrastruktur Kereta Angkutan CPO di Sumatera Utara


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test

JAKARTA. Kabar baik bagi pelaku usaha minyak kelapa sawit alias CPO di Sumater Utara. Pasalnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengembangkan infrastruktur kereta angkutan CPO di Sumatera Utara tahun ini. Salah satu proyek yang akan digarap adalah meningkatkan kapasitas angkut CPO dari Tebing Tinggi menuju Pelabuhan Belawan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan bilang, saat ini kapasitas angkut kereta CPO dari Tebing Tinggi ke Belawan baru 750.000 ton per tahun. Padahal potensi produksi CPO di Sumatera Utara yang bisa diangkut mencapai 4 juta ton per tahun untuk didistribusikan ke Dumai dan Kuala Tanjung.

"Sisanya masih dikirimkan menggunakan truk. Karena itu kami ingin memperbaiki sejumlah jembatan dan rel di jalur tersebut. Sehingga kapasitas angkut bisa bertambah," kata Tundjung, Kamis (4/3).

Menurutnya, ada sejumlah lintas yang daya tahan beban jembatannya masih di bawah 10 ton. Pekerjaan perbaikan tersebut dilakukan agar jembatan mampu menopang beban sampai 15 ton. Sehingga lokomotif jenis CC 201 dapat beroperasi di lintas tersebut.

"Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp 70 miliar untuk menambah daya topang 12 jembatan dan memperbaiki track di jalur Tebing Tinggi-Belawan itu. Kami berharap nantinya daya angkut CPO bisa meningkat dua kali lipat menjadi 1,5 juta ton per tahun paling lambat akhir 2010," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×