kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

3 Investor Taiwan jadikan Indonesia basis produksi


Kamis, 02 Juli 2015 / 10:36 WIB
3 Investor Taiwan jadikan Indonesia basis produksi


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tiga perusahaan asal Taiwan menyampaikan minat investasi ke dalam negeri. Meski tidak menyebut nama perusahaan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, tiga perusahaan itu bergerak di bidang barang konsumsi dan industri komponen kapal. 

Dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (2/7), minat terbesar disampaikan perusahaan galangan kapal. “Mereka berminat investasi karena Indonesia potensial untuk menjadi basis produksi ke negara Asia dan Timur Tengah,” jelas Franky. Alasan lainnya, mereka juga bisa menghasilkan produk bersertifikat halal.

Franky menambahkan, pertemuan ini juga membahas potensi investasi sektor maritim khususnya perkapalan dalam negeri. “Mereka mengutarakan dukungan untuk memproduksi berbagai jenis kapal berkualitas tinggi dan mentransfer keahlian yang dimiliki ke tenaga kerja Indonesia,” ungkap dia.

Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, BKPM dan kantor dagang dan ekonomi Indonesia di Taipei bakal memfasilitasi ketiga perusahaan ini untuk bertemu langsung dengan kementrian teknis terkait sektor industri dan peninjauan ke lokasi potensial.

Seperti dikutip dari Antara, minat tiga investor tersebut merupakan bagian dari 16 perusahaan Taiwan yang masuk ke BKPM senilai US$ 400 juta. Taiwan merupakan salah satu investor prioritas di Indonesia dengan total investasi sebesar US$ 1,5 miliar dalam lima tahun terakhir.

Sekitar 98% dari nilai investasi tersebut mengalir ke sektor manufaktur, baik industri berorientasi ekspor, substitusi impor, padat karya maupun padat teknologi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×