kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

56.000 Ton Kedelai Impor Akan Dijual Rp 12.000 Per Kg


Senin, 16 Januari 2023 / 14:48 WIB
56.000 Ton Kedelai Impor Akan Dijual Rp 12.000 Per Kg
ILUSTRASI. HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kilogram untuk kedelai impor. KONTAN/Baihaki/8/11/2022


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kedelai impor yang datang akan dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg).

Hak tersebut agar tidak memberatkan para pelaku usaha. Adapun ketentuan harga tersebut juga mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022.

Dimana dalam Perbedaan tersebut ditetapkan HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kg untuk kedelai impor.

“Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para pengrajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai. Dengan masuknya kedelai yang baru tiba ini harganya sudah Rp 12.000 per kg, ” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (16/1).

Baca Juga: 56.000 Ton Kedelai Impor Akan Didistribusikan ke Sentra Produksi Tahu Tempe

Ketersediaan komoditas kedelai dengan harga terjangkau ini juga diharapkan menjaga stabilitas harga pangan berbahan dasar kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Upaya tersebut bagian dari menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Pasalnya pada Desember 2022 ini inflasi secara tahunan (yoy) mencapai 5,51%. Meski komoditas kedelai tidak masuk dalam daftar penyumbang utama inflasi bulanan namun Arief menegaskan, pemerintah harus tetap menjaga harga kedelai tetap stabil.

Arief menambahkan, kedepannya NFA akan terus mendorong kebijakan pembenahan tata kelola kedelai Nasional. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai tahun 2022 lalu. Dimana Presiden berpesan agar ketersediaan dan stabilitas harga kedelai menjadi prioritas.

“Indonesia harus mampu meningkatkan produksi kedelainya sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap import," kata Arief

NFA sendiri telah menyiapkan skema tata kelola kedelai nasional, salah satunya melalui penetapan harga acuan pembelian kedelai lokal Rp 10.775 per kilogram di tingkat produsen.

Adapun penetapan harga acuan kedelai tersebut diharapkan mampu memacu petani untuk lebih semangat bertanam kedelai, sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

Baca Juga: Produksi dan Distribusi Pangan Terhambat Cuaca Ekstrem, Ini Antisipasi Pemerintah

Selain itu, Arief mengatakan melalui kebijakan Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sesuai Perpres Nomor 125 tahun 2022, kedelai bersama beras dan jagung menjadi bagian dalam penyelenggaraan CPP tahap pertama yang dijalankan Bulog.

"Untuk pemenuhan CPP tahap pertama, Bulog kita tugaskan meningkatkan stok Cadangan Kedelai Pemerintah (CKP) salah satunya dengan aktif menyerap kedelai lokal dari para petani,” ujarnya.

Adapun 56.000 ton kedelai impor yang datang kemarin berasal dari Amerika Serikat. Kedatangan kedelai impor di Krakatau International Port, Cilegon, Banten.

Arief mengatakan, kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri, sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar.

Badan Pangan Nasional meminta agar kedelai yang masuk tersebut harus cepat didistribusikan. Maka Arief meminta Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Bulog, RNI membantu mempercepat distribusinya.

Baca Juga: Kementan Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Kemarau Tahun 2023

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam kesempatan yang sama mengatakan, masuknya kedelai sebanyak 56.000 ton dapat menurunkan harga kedelai dalam waktu dekat.

"Beberapa bulan terakhir harga kedelai termasuk tinggi dan menjadi keluhan pengusaha tahu dan tempe. Dengan masuknya kedelai 56.000 ton ini sekarang harga kedelai menjadi Rp 12.000 per kilogram," ujarnya.

Asal tahu saja, berdasarkan Prognosa Neraca Pangan yang dihimpun NFA, produksi kedelai dalam negeri tahun 2023 diperkirakan 289.000 ton, sementara kebutuhan kedelai nasional sekitar 248.000 ton per bulan. Maka untuk memenuhi kebutuhan nasional diperlukan pemenuhan dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×