kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen Kaos Hammer Targetkan Pertumbuhan 15%


Selasa, 23 Maret 2010 / 13:36 WIB


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Test Test

JAKARTA. Di tengah-tengah gempuran produk tekstil dan garmen dari China, PT Warna Mardhika optimistis penjualannya tak terpengaruh. Produsen pakaian polo shirt Hammer dan Nail yakin, tahun ini bisa mencetak pertumbuhan penjualan sekitar 15% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 50 miliar.

Presiden Direktur Warna, Eddy Hartono mengatakan, gempuran produk tekstil dan garmen China tak bakal mempengaruhi produk lokal yang sudah bermerek. Apalagi, Hammer dan Nail yang menyasar segmen menengah ke atas juga berbeda segmen dengan produk China yang umumnya menyasar segmen menengah ke bawah. "Yang paling kewalahan itu produsen garmen skala kecil, kalau yang sudah ada merek tidak begitu terpengaruh," ujar Eddy kepada KONTAN, pekan silam.

Untuk menyiasati hal ini, Warna Mardhika akan fokus pada segmen yang dibidik selama ini. Lalu, Warna juga akan menggenjot penjualan merek barunya, Coconut Island yang baru meluncur tahun lalu.

Menurut Eddy, Hammer merupakan polo shirt yang menonjolkan warna-warna cerah serta desain potongan warna berbeda di bagian pundak. Bahan kain pun sengaja dipilih dari 100% katun demi mempertahankan kualitas. Sepotong polo shirt Hammer dijual seharga Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Lebih premium sedikit, polo shirt merek Nail dijual seharga Rp 250.000 hingga Rp 400.000.

Sementara Coconut Island merupakan t-shirt alias kaos oblong dengan desain printing. Kaos ini menyasar anak muda sebagai target pasarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×