kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.835   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Siap-siap, harga beras merambat naik


Senin, 16 Januari 2012 / 12:44 WIB
Siap-siap, harga beras merambat naik
ILUSTRASI. Kotak-kotak berisi vaksin COVID-19?Moderna siap untuk dikirim di pusat distribusi McKesson di Olive Branch, Mississippi, Amerika Serikat, Minggu (20/12/2020).


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tingginya curah hujan di sentra produksi beras mulai berdampak pada pergerakan harga komoditas pangan yang satu ini. Menurut laporan yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) hari ini (16/1), kenaikan harga beras sudah terjadi di sejumlah daerah.

Di Banten misalnya, harga beras tipe C4 berada pada kisaran harga Rp 8.900 per kilogram (kg) atau naik dari harga sebelumnya di Rp 8.700 per kg. Harga beras jenis cimanuk naik menjadi Rp 9.700 per kg dari harga sebelumnya di Rp.9.500 kg. Sementara beras standar naik menjadi Rp 8.800 per kg dari harga sebelumnya di Rp.8.100 per kg. Menurut informasi dari Bappebti, harga beras kualitas IR64 di Indramayu diperdagangkan pada harga Rp.7.250/kg.

Menurut laporan itu juga, kenaikan harga beras terjadi akibat cuaca penghujan yang membuat banjir wilayah persawahan petani. Bahkan, banyak petani melaporkan gagal panen akibat sawah mereka terendam banjir.

Sementara itu, pemerintah tahun ini mamatok tagret produksi sebesar 72,02 juta ton gabah kering giling (GKG). Upaya itu dilakukan dengan cara mencetak lahan sawah baru seluas 300.000 hektare (Ha) pada masa 2012-2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×