Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk berhasil memproduksi sebanyak 6 juta ton batubara hingga semester 1 2019. Direktur ABM Investama Adrian Erlangga mengungkapkan, produksi pada semester 1 2019 naik 20% dari realisasi produksi periode yang sama tahun lalu sekitar 5 juta ton batubara.
Pada tahun ini emiten berkode saham ABMM ini membidik produksi batubara sebanyak 13 juta ton batubara atau 23% lebih banyak ketimbang tahun lalu. Sebagai informasi ABMM memiliki tiga konsesi batubara dengan total luas 7.714 hektare,
Per 2018 lalu cadangan batubara mereka sebesar 410 juta ton dengan kalori 3.400 hingga 4.200 kcal/kg. ABMM menjual batubara ke pasar domestik dan pasar ekspor seperti India dan Jepang. Sayangnya kenaikan produksi ini tak sejalan dengan kinerja keuangan.
Baca Juga: Semester 1 2019, pendapatan ABM Investama (ABMM) turun 23,97%
Sepanjang semester pertama tahun ini, ABMM mencatat kinerja yang kurang memuaskan. Pendapatan bersih emiten berkode saham ABMM ini turun 23,97% menjadi US$ 286,48 juta, padahal pada periode yang sama 2018 sebesar US$ 376,80 juta.
Pendapatan dari bisnis kontraktor tambang dan tambang batubara sebesar US$ 205,64 juta nilai ini 26,06% lebih rendah dari perolehan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian pendapatan dari logistic dan sewa kapal sebesar US$ 48,11 juta, pendapatan dari divisi site service dan repabrikasi sebanyak US$ 8,92 juta, pendapatan dari penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik US$ 20,84 juta, dan dari perdagangan bahan bakar US$ 2,97 juta.
Baca Juga: Harga Komoditas Hingga Likuiditas Jadi Penghambat Kinerja Emiten Batubara