Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menyatakan bahwa di tahun 2023 mendatang pihaknya akan tetap fokus mencari peluang pada empat bidang usaha utama, yakni fondasi, struktur, infrastruktur, dan industrial.
"Kami juga selalu memperkaya keahlian yang kami miliki dalam keempat bidang usaha tersebut dengan diversifikasi aktif," ujar Sekretaris Perusahaan ACST Kadek Ratih Paramita Absari, kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Kadek belum bisa menyampaikan lebih detail terkait target dan rencana bisnis ACST untuk tahun 2023 karena kebijakan internal perusahaan. Namun, pihaknya seraya optimistis dapat memberikan kontribusi lebih baik kepada pemegang saham, yang didukung oleh perbaikan kinerja keuangan selama 2022.
Baca Juga: Acset Indonusa (ACSET) Berhasil Tekan Rugi Bersih Hingga 41% di Kuartal III-2022
Dia pun memastikan bahwa pihaknya bakal terus aktif mencari peluang proyek yang bisa digarap tahun depan. Di mana, saat ini Acset fokus pada proyek yang sesuai dengan kompetensi dan kapasitas yang dimiliki yakni pada pekerjaan konstruksi di bidang fondasi, struktur, infrastruktur dan industrial.
Dalam perjalanannya, ACST juga tetap menjalankan prinsip know your customers (KYC) yang kuat. Prinsip ini diperlukan untuk menghindari adanya dampak-dampak yang mungkin timbul selama proyek berlangsung di waktu yang akan datang.
"Beberapa strategi kami untuk menempuh upaya ini, di antaranya, mengutamakan prinsip safety dan quality sebagai prinsip utama kerja, melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence, pemanfaatan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis, dan proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi," jelas Kadek.
Tanpa menyebutkan berapa nilai yang dibidik, Kadek menuturkan bahwa ACST tentu akan berupaya meningkatkan perolehan kontrak baru di tahun depan. Hal itu dijalankan dengan tetap mengimplementasikan manajemen pengendalian risiko yang lebih ketat untuk mendukung kinerja dan pertumbuhan Perusahaan.
"Sampai saat ini perseroan terus melakukan kajian secara berkala terhadap kondisi keuangannya berdasarkan keadaan perekonomian yang ada, termasuk memperhitungkan di dalamnya dampak-dampak yang mungkin Perusahaan hadapi di tengah pandemi," sebutnya.
Sekedar informasi, Acset Indonusa berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun hingga Oktober 2022 lalu. Di mana, segmen infrastruktur memiliki kontribusi terbesar yakni 60% dari total perolehan kontrak.
Per September 2022, ACST berhasil memangkas rugi bersih hingga 41% menjadi Rp 227 miliar di kuartal III-2022. Periode yang sama tahun lalu, rugi bersih Acset Indonusa sebesar Rp 386 miliar.
Dari sisi pendapatan, ACST juga alami penurunan hingga 26,6% menjadi Rp 793,7 miliar dari sebelumnya Rp 1,08 triliun pada kuartal III-2022. Raihan pendapatan ini masih dikontribusikan oleh sektor infrastruktur sebesar 39%, disusul oleh sektor struktur sebesar 36%, dan sektor fondasi sebesar 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News