kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset Indonusa Raih Kontrak Baru Rp 1,1 Triliun, Proyek Infrastruktur Mendominasi


Selasa, 20 September 2022 / 19:13 WIB
Acset Indonusa Raih Kontrak Baru Rp 1,1 Triliun, Proyek Infrastruktur Mendominasi
ILUSTRASI. Raihan kontrak baru Acset Indonusa (ACST) capai Rp 1,1 triliun, kontribusi terbesar dari proyek infrastruktur . KONTAN/Fransiskus Simbolon/13/05/2018


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) meraih total kontrak baru sekitar Rp 1,1 triliun hingga Agustus 2022. Raihan kontrak baru didominasi oleh perolehan dari proyek infrastruktur.  

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia Hapsari menjabarkan raihan kontrak baru tersebut didapat dari kontrak untuk pekerjaan Bore Pile dan Diagraphm Wall untuk Rumah Sakit Eka Hospital senilai Rp 47 miliar, proyek Soil Improvement di Batang Rp 45 miliar, pekerjaan pondasi proyek di Jalan Tol Jogja Bawen Rp 43 miliar dan pekerjaan penambahan lajur tol Tangerang Merak sebesar Rp 321 miliar. 

“Untuk realisasi kontrak baru ACST hingga periode 31 Agustus ini telah mencapai Rp 1,1 triliun, Untuk kontribusi masing-masing segmen diantaranya segmen pondasi berkontribusi di 17%, segmen struktur 26% sedangkan infrastruktur berkontribusi hingga 57%,” ujar Maria saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/9). 

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) Raup Kontrak Baru Rp 1 Triliun Hingga 31 Agustus 2022

Maria mengatakan hingga saat ini ACST masih akan tetap fokus mencari peluang pada tiga lini bisnis utamanya, yakni fondasi, struktur dan infrastruktur.

“Perseroan juga akan selalu memperkaya keahlian yang dimiliki dalam ketiga bidang usaha tersebut dengan diversifikasi aktif. Sehingga perseroan optimis dengan perbaikan yang dilakukan pada semester II tahun 2022 ini,” tuturnya. 

Dalam memperlancar penyelesaian proyek-proyeknya, ACST telah menyerap anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp 308 juta dari total anggaran sebesar Rp 60 miliar. 

Maria bilang, penggunaan capex itu digunakan seluruhnya untuk kebutuhan proyek. Dalam Grup ACST, perseroan mencoba untuk melengkapi value chain yang ada melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang rental alat berat, jasa formwork/bekisting, rental passenger hoist dan tower crane, maupun entitas asosiasi yang menyediakan jasa concrete pumping

 

“Capex akan digunakan untuk menambah dan mengganti alat produksi ACST yang sudah habis masa pakainya,” jelasnya. 

Dari sisi strategi bisnis, ACST akan mengutamakan prinsip safety dan quality sebagai prinsip utama kerja dan melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence. Selanjutnya, pemanfaatan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis, serta proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×