Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guru Besar dan Kepala Pusat Bioteknologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa memperkirakan, wabah virus corona di Indonesia akan mencapai puncaknya pada bulan April-Mei 2020 mendatang dan setelah itu barulah jumlah kasus akan menurun.
"Fase pemulihan hingga wabah virus corona benar-benar berhenti, diperkirakan lebih dari enam bulan setelah puncak, atau sekitar bulan Oktober-November 2020. Saat itu, pelan-pelan persoalan pangan terkait wabah virus corona akan mengalami perbaikan," ujar Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).
Untuk itu, Dwi mengatakan pemerintah harus memastikan stok pangan mencukupi paling tidak sampai dengan bulan Oktober-November 2020. Di sisi lain, kata Dwi, stok beras akan menghadapi situasi yang cukup menyulitkan pada bulan Desember.
Baca Juga: Menko Airlangga yakin stimulus Covid-19 tidak buat pertumbuhan ekonomi 0%
Pasalnya, di bulan ini biasanya stok beras mulai berkurang dikarenakan petani baru mulai menanam padi lagi. Maka dari itu, Dwi mengimbau khusus untuk stok beras harus dipastikan aman sampai dengan bulan Februari tahun 2021.
Kemudian, dikarenakan pada masa ini salah satu dampak yang terkena imbas adalah produk-produk hewani, maka Dwi mengatakan harus ada strategi untuk mengatasi hal ini. Contohnya seperti mengganti sumber protein dari daging sapi ke sumber lainnya.
"Kalau untuk daging sapi akan mengalami hambatan, sudah tentu harganya akan meningkat. Nah sekarang tinggal masyarakatnya, apakah sumber protein yang sementara ini daging sapi bisa dialihkan ke sumber yang lain," paparnya.
Lebih lanjut, Dwi memastikan ada dua produk pangan utama yang stoknya aman sampai dengan bulan Oktober 2020 mendatang, yaitu gandum dan beras. Gandum dipastikan aman karena produk ini dijual dalam bentuk produk olahan, baik dalam bentuk tepung atau produk olahan lain seperti roti.
"Komponen raw material terhadap produk olahan itu kecil, dalam arti dari segi harga itu kecil cost-nya," kata Dwi.
Selain itu, kata Dwi, ada beberapa komoditas pangan yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Komoditas ini adalah daging, kedelai, jagung, gula, bawang putih, dan bawang bombai.
Baca Juga: Gapmmi: Prospek industri makanan minuman sulit diprediksi sebab dipengaruhi daya beli
Namun demikian, untuk komoditas bawang bombai dan bawang putih, Dwi memperkirakan harga dan stoknya akan segera pulih apabila pasar ekspor di China juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
"Kalau China segera pulih ya barangkali akan pulih juga impor bawang putih dan produk-produk hortikultura lainnya dari China," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News