kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada empat pabrik terigu baru


Minggu, 25 Maret 2012 / 15:14 WIB
Ada empat pabrik terigu baru
ILUSTRASI. Kapal pendaratan amfibi Changbaishan dan Wuzhishan dari Komando Teater Selatan PLA membentuk formasi di perairan Laut China Selatan selama latihan operasi pendaratan amfibi mulai 29 Mei hingga 3 Juni 2019.


Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemain industri pengolahan tepung terigu semakin semarak. Berdasarkan data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) ada empat perusahaan yang tertarik menginvestasikan modalnya membangun pabrik terigu.

Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Lopis menerangkan, empat investor yang akan masuk tersebut sudah memiliki izin. "Salah satu investor tersebut berasal dari Turki," kata Ratna, akhir pekan lalu.

Menurut Ratna, keempat investor itu akan membangun dua pabrik di Medan dan sisanya di Banjarmasin dan Jawa. Bila pembangunan tersebut terealisasi, jumlah produsen tepung terigu akan menjadi 22 perusahaan. Keempat perusahaan itu yakni PT Sari Pangan Makmur Sejahtera, PT Sarana Prima Makmur Sejahtera, PT Tarlindo Makmur Abadi dan PT Istana Kanya.

Keempat perusahaan baru tersebut memiliki kapasitas produksi relatif kecil. Untuk satu perusahaan rata-rata produksinya mencapai 10.000 ton per bulan.

Aptindo menyambut baik munculnya perusahaan baru ini. Ratna menilai, pemain baru ini akan memberikan nilai tambah berupa lapangan kerja dan penyerapan bahan baku gandum dalam negeri.

Impor terigu turun

Aptindo memperkirakan, adanya pemain baru ini akan mengurangi ketergantungan impor tepung terigu. Ratna memprediksikan impor tepung terigu tahun ini akan menyusut 6% menjadi sebanyak 638.863,48 ton dibandingkan tahun lalu sebesar 679.642 ton.

Menurut Ratna, pengurangan impor juga karena ada beberapa perusahaan importir tepung terigu sudah mulai menjadi produsen. Ratna mencatat, setidaknya ada tiga perusaaan importir yang mulai merambah menjadi produsen tepung terigu salah satunya adalah PT Agri First.

Hingga kuartal pertama 2012 ini, Ratna memperkirakan impor tepung terigu sekitar 1 juta ton senilai US$ 320 juta. Menurutnya, mayoritas tepung terigu itu berasal dari Australia, Amerika, Kanada dan Rusia.

Bila impor tepung terigu menurun tidak demikian dengan gandum. Ketua Aptindo Franciscus Welirang memperkirakan, impor gandumg justru naik 6% menjadi menjadi 6,6 juta ton, dari realisasi impor tahun lalu sebanyak 6,2 juta ton. "Setiap tahun, kapasitas penggilingan gandum naik 400.000 ton," terang Welirang, yang juga menjabat sebagai direktur PT Indofood Sukses Makmur.

Sebelumnya, perusahaan terigu di dalam negeri mengaku terancam dengan maraknya impor terigu dari Turki yang beredar di pasaran. Para pengusaha terigu lokal menduga, terigu dari Turki itu melakukan dumping harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×