Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menargetkan pertumbuhan bisnis pada momentum Ramadan-Lebaran tahun ini. Pihaknya membidik peningkatan penjualan minimal 10% dibandingkan bulan-bulan reguler.
Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana memaparkan, dengan pulihnya aktivitas dan mobilitas masyarakat, hal ini turut mendukung kenaikan tren permintaan barang yang juga semakin meningkat, termasuk selama bulan Ramadan.
"Hal ini sejalan dengan tren penjualan Garudafood yang juga terus menunjukkan ke arah yang positif, sehingga kami membidik pertumbuhan penjualan minimal 10% pada momen Ramadhan dan idul fitri di tahun ini," ungkap Dian, ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/3).
Baca Juga: Buyback Saham Menyerbu Pasar yang Sedang Lesu, Simak Rekomendasi Berikut Ini
Garudafood juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan permintaan selama periode Ramadan kali ini. Dian bilang, pihaknya telah meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10% untuk sejumlah produk seasonal yang banyak diincar masyarakat selama bulan puasa.
Tak hanya itu, GOOD juga sudah mendistribusikan produk seasonal tersebut pada kuartal pertama tahun ini.
"Produk kami yang paling diminati dan mendapatkan tanggapan positif di momen Nataru adalah produk seasonal Gery dan Chocolatos dalam kategori kemasan toples plastik dan kaleng," kata dia.
Baca Juga: Simak Strategi Garudafood (GOOD) yang Targetkan Penjualan Naik Dua Digit di 2023
Sebagai pengingat, Garudafood berhasil mencetak kinerja pertumbuhan positif selama tahun 2022. GOOD meraih peningkatan penjualan dua digit untuk pertama kalinya atau mencapai 19,45% year on year (yoy) menjadi Rp 10,5 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp 8,80 triliun.
Garudafood juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp522 miliar di tahun 2022, naik sebesar 5,90% dari tahun 2021 senilai Rp493 miliar. Laba komprehensif tahun 2022 sebesar Rp534 miliar, naik sebesar 17,00% dari tahun sebelumnya senilai Rp456 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News