kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.310   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.010   53,08   0,76%
  • KOMPAS100 1.042   12,47   1,21%
  • LQ45 815   13,59   1,70%
  • ISSI 212   1,29   0,61%
  • IDX30 419   7,24   1,76%
  • IDXHIDIV20 500   9,19   1,87%
  • IDX80 119   1,52   1,30%
  • IDXV30 123   1,53   1,25%
  • IDXQ30 138   2,38   1,75%

Ada Pembatasan Ekspor Chip AI dari AS, Indosat Tetap Optimistis Hadapi Tahun 2025


Rabu, 15 Januari 2025 / 09:43 WIB
Ada Pembatasan Ekspor Chip AI dari AS, Indosat Tetap Optimistis Hadapi Tahun 2025
ILUSTRASI. Meski Pemerintah Amerika Serikat membatasi ekspor chip AI ke Indonesia, Indosat tetap optimistis dan berkomitmen mengembangkan solusi berbasis AI.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Pemerintah Amerika Serikat membatasi ekspor chip AI ke Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) tetap optimistis dan berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi berbasis AI serta memperkuat infrastruktur jaringan 5G di Indonesia. 

Indosat percaya, meskipun ada tantangan dari kebijakan ini, peluang untuk berinovasi dan mempercepat transformasi digital tetap terbuka.

Asal tahu saja, Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membatasi ekspor chip kecerdasan buatan (AI) telah menarik perhatian global, termasuk dari Indonesia. 
Kebijakan ini tidak hanya berkaitan dengan perdagangan, tetapi juga merupakan bagian dari strategi geopolitik AS untuk mempertahankan keunggulan dalam teknologi. Dengan adanya pembatasan ini, Indonesia kini tergolong dalam kelompok negara yang memiliki akses terbatas terhadap teknologi mutakhir tersebut.

Baca Juga: Menakar Efek Adopsi AI Sejumlah Emiten Telekomunikasi, Begini Ulasannya

Steve Saerang, Senior Vice President, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan, meskipun pembatasan ekspor chip AI yang diberlakukan oleh Pemerintah AS dapat mempengaruhi beberapa aspek teknis, perusahaan tetap fokus pada upaya untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menggandeng mitra strategis dan melakukan adaptasi terhadap kondisi pasar yang dinamis.

"Indosat selalu berusaha untuk memastikan bahwa inovasi yang kami tawarkan tetap relevan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Kami sangat menghargai sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mempercepat transformasi digital dan membangun ekosistem 5G yang lebih inklusif," ujar Steve Saerang kepada KONTAN, Rabu (15/1).

Menyikapi pembatasan ini, Indosat sudah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memitigasi potensi gangguan dalam pasokan chip AI yang digunakan untuk memperkuat jaringan telekomunikasi dan layanan digital. 

Di antaranya dengan terus menjajaki kemungkinan diversifikasi pasokan chip dari berbagai negara dan mengembangkan teknologi alternatif yang tidak hanya bergantung pada pasokan dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Telat Melakukan Diversifikasi, EXCL dan ISAT Terus Mengejar TLKM

“Sebagai bagian dari roadmap strategis menuju tahun 2025, kami menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dengan fokus pada tiga prioritas utama: meningkatkan pengalaman pelanggan, mengintegrasikan teknologi AI secara mendalam dalam operasional, dan memperkuat fondasi profitabilitas perusahaan. Kami yakin langkah-langkah ini akan mengurangi ketergantungan pada teknologi yang terpusat dari satu negara saja," tambah Saerang.

Dengan pendekatan proaktif ini, Indosat Ooredoo Hutchison tetap berkomitmen untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi digital nasional dan memajukan Indonesia ke arah yang lebih maju, sekaligus menjawab tantangan global di sektor telekomunikasi dan teknologi digital.

"Dengan pendekatan ini, Indosat tidak hanya siap menghadapi dinamika tantangan global, tetapi juga berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia dan mendukung percepatan pembangunan ekonomi digital nasional," pungkasnya.

Selanjutnya: Investor Asing Gencar Lepas Saham Big Four, Ini Penjelasan Analis

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Hari Ini 15 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×