kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,15   3,14   0.35%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pengetatan perjalanan, kinerja Sona Topas Tourism Industry (SONA) tertekan


Kamis, 29 Juli 2021 / 14:09 WIB
Ada pengetatan perjalanan, kinerja Sona Topas Tourism Industry (SONA) tertekan


Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Sona Topas Tourism Industry (SONA) tertekan di di kuartal pertama tahun 2021. Mengintip laporanga keuangan perusahaan, tercatat pendapatan usaha SONA turun 94,56% menjadi Rp 12,05 miliar di akhir Maret 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 221,80 miliar.

Secara rinci, pendapatan usaha di kuartal pertama tahun 2021 ditopang paling besar dari penjualan ritel yakni sebesar Rp 7,11 miliar. .

Seiring penurunan pendapatan usaha, beban pokok penjualan pun ikut turun 95,18% menjadi Rp 5,43 miliar, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 112,81 miliar.

Selain itu, beban umum dan administrasi ikut turun 48,15% menjadi Rp 38,89 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 75,02 miliar.

Baca Juga: Dampak corona, Sona Topas (SONA) tutup toko di Bali

Alhasil, SONA  mencatatkan laba bruto sebesar Rp 6,62 miliar di akhir Maret lalu. Sedangkan pada periode yang tahun sebelumnya SONA membukukan laba bruto sebesar Rp 108,98 miliar.

Di kuartal I 2021, SONA masih mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 24,82 miliar.

Direktur PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) Susan Liwang mengatakan, penurunan kinerja SONA pada kuartal I-2021 ini terjadi karena faktor penutupan toko bebas bea  dan toko ritel yang berada di Bandara Soekarno Hatta serta di Downtown (Bali). Faktor lain, pemerintah melakukan penutupan penerbangan untuk internasional yang masih melarang para turis luar negeri untuk berkungjung maupun berwisata ke Indonesia.

“Ini sudah terjadi dari awal Mei 2020 sampai saat ini, yang menyebabkan penurunan kinerja keuangan terutama pendapatan perseroan sehingga menimbulkan kerugian cukup besar yang dialami SONA,” kata dia dalam virtual melalui google meet, Kamis (29/7).

Dengan penutupan toko bebas bea dan toko ritel yang dimiliki SONA terdapat dampak bagi perusahaan, Susan bilang, perusahaan sudah pasti melakukan pengurangan karyawan sebanyak 755 karyawan.

Pada 31 Desember 2019 total karyawan SONA sebanyak 1.362 orang dan pada 31 Desember 2020 tinggal 649 karyawan. Kemudian, pada 31 Maret 2021 lalu, karyawan yang dimiliki SONA sebanyak 607 karyawan.

Adapun strategi yang dilakukan SONA untuk bertahan, yakni mengurangi karyawan, lalu mengikuti beberapa tender yang dilakukan PT Angkasa Pura I. Serta, melakukan efisiensi biaya operasional perusahaan.

“Terutama biaya listrik, kita menganjurkan karyawan untuk bekerja di rumah (WFH) karena perusahaan mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah,” ujar Susan.

Selanjutnya: Pendapatan turun, laba bersih SONA merosot 44% tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×