Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berharap pesta demokrasi tahun 2024 dapat berjalan dengan baik dan lancar serta minim gejolak. Sehingga pembangunan dan kegiatan ekonomi Indonesia tetap berjalan dengan baik dan konsumsi semen Nasional pun bisa terus bertumbuh di tahun ini.
Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa menyatakan, pada tahun politik seperti saat ini pengusaha cenderung mengambil sikap wait and see menunggu hasil dari suksesi kepemimpinan.
Meski begitu, Indocement sendiri memprediksi konsumsi semen nasional akan tetap bertumbuh di tahun 2024.
“Indocement sendiri memprediksi pertumbuhan konsumsi semen Nasional tahun 2024 mencapai 2% hingga 3%,” ungkap Dani, kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Bidik Pendapatan Naik 10% pada Tahun 2024
Optimisme INTP terhadap pertumbuhan industri semen nasional juga sejalan dengan agenda ekspansi perusahaan di tahun lalu. Di mana, INTP telah merampungkan aksi akuisisi Semen Grobogan.
Menurut Dani, pasca akuisisi PT Semen Grobongan, INTP akan mendapatkan tambahan volume penjualan semen sekitar 1,5 juta ton semen yang telah dijual selama ini oleh Semen Grobogan.
Selain itu, pada tahun 2024, Indocement akan terus berupaya mengedukasi dan mendorong penggunaan Semen Hijau atau semen non-OPC untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
“Pembangunan IKN sebagai kota hijau membuka kesempatan lebih luas kepada produsen semen untuk meningkatkan konsumsi produk-produk semen hijau ini,” jelasnya.
Di sisi lain, INTP juga disebut Dani terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif untuk mengurangi emisi CO2 dari proses produksi.
Baca Juga: Trafik Data Smartfren (FREN) Naik 9% Saat Momen Nataru
“Kami memiliki target penggunaan bahan bakar alternatif sebesar 25% dari total bahan bakar pada 2025,” tambahnya.
Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, INTP menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,2 triliun-Rp 1,5 triliun yang bersumber dari kas internal perseroan. Capex tahun 2024 ini akan digunakan mayoritas untuk regular repair maintenance dan replacement.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News