kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.514   89,00   0,54%
  • IDX 6.800   -106,75   -1,55%
  • KOMPAS100 981   -16,16   -1,62%
  • LQ45 754   -11,20   -1,46%
  • ISSI 221   -3,60   -1,60%
  • IDX30 390   -6,73   -1,69%
  • IDXHIDIV20 457   -8,40   -1,80%
  • IDX80 110   -1,72   -1,53%
  • IDXV30 114   -1,69   -1,47%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,92%

Adaro Berharap Konstruksi Smelter Aluminium di Kaltara Dimulai Akhir 2022


Jumat, 23 Desember 2022 / 22:09 WIB
Adaro Berharap Konstruksi Smelter Aluminium di Kaltara Dimulai Akhir 2022
ILUSTRASI. Grup Adaro berencana memulai proyek smelter aluminium dan pembangkit listrik akhir tahun 2022.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Adaro berencana memulai proyek smelter aluminium dan pembangkit listrik. Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Febriati Nadira mengatakan, pihaknya dalam proses perencanaan yang lebih detail untuk mengembangkan aluminum smelter.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain berupaya menggandeng mitra kerja dari luar negeri yang sudah memiliki rekam jejak, pengalaman, teknologi terkini dan pengetahuan secara menyeluruh di industri aluminium.

“Harapan kami agar dapat segera merealisasikan investasi dan memulai konstruksi di akhir tahun ini, yang proses konstruksinya diperkirakan memakan waktu 24 bulan,” ujar perempuan yang akrab dengan sapaan Ira tersebut kepada Kontan.co.id, Jumat (23/12).

Baca Juga: CITA dan ADRO Berkongsi di Proyek Smelter dan Pembangkit Listrik

Sebelumnya, anak usaha Grup Adaro, yakni PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), telah meneken perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan Aumay Mining Pte Ltd (Aumay) dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 20 Desember 2022 lalu. Lewat perjanjian itu, KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru senilai Rp 925,74 miliar atau US$ 59,65 juta.

Dari transaksi tersebut, Aumay bakal mengambil 595.124 saham baru senilai Rp 595,12 miliar atau senilai US$ 38,35 juta. Sementara CITA bakal menyerap 330.624 saham baru senilai Rp 330,62 miliar atau US$ 21,30 juta.

KAI akan memakai dana hasil penerbitan saham baru untuk menggarap proyek smelter aluminium dengan kapasitas 2 juta ton per tahun. Pabrik yang akan dibangun bakal berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Baca Juga: Loyal! Adaro Energy (ADRO) Tebar Dividen Interim hingga US$ 500 Juta

Anak usaha Adaro lainnya, yakni PT Kaltara Power Indonesia, telah meneken perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan CITA. Kaltara Power bakal menerbitkan 23.694 saham baru sebesar US$ 23,69 juta atau Rp 343,56 miliar. 

Dari situ. CITA akan mengambil alih seluruh saham yang diterbitkan. Kaltara Power akan menggunakan dana itu untuk menggarap pembangkit listrik untuk menunjang kebutuhan listrik proyek smelter aluminium milik Kaltara Power Indonesia.

“Melalui anak usaha perusahaan PT Adaro Indo Aluminium yang merupakan anak perusahaan dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), Adaro dalam proses pengembangan  smelter aluminium di kawasan industri PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Kalimantan Utara dengan nilai investasi keseluruhan  termasuk pembangkit listrik mencapai US$ 2 miliar di tahap pertama  yang berkapasitas  500.000 ton per tahun,” kata Ira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×