Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk melalui PT Adaro Power berniat menambah operasional pembangkit listrik mulai semester kedua tahun ini.
Mereka menargetkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tanjung, Kalimantan Selatan, masuk tahap commercial operation date (COD) atau beroperasi secara komersial. Kapasitas daya proyek setrum itu mencapai 2x100 megawatt (mw).
Pengerjaan PLTU Tanjung lewat perusahaan patungan bernama PT Tanjung Power Indonesia. Adaro Power berkongsi dengan perusahaan asal Korea Selatan yakni PT East-West Power Indonesia. Nilai investasi proyek itu mencapai US$ 545 juta. Pemenuhan investasinya terdiri dari 75% pinjaman dan 25% modal internal.
Hanya saja, manajemen Adaro Power belum secara spesifik membeberkan target bisnis dari operasional PLTU Tanjung nanti. Alhasil, tak ketahuan kontribusi pendapatan yang mungkin mereka peroleh.
Selain PLTU Tanjung, Adaro Power berkonsentrasi menyelesaikan PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 mw. "Perkembangannya sudah 60%, target selesai pada 2020," kata Dharma Djojonegoro, Wakil Presiden Direktur PT Adaro Power, Selasa (30/4) pekan lalu.
Nilai investasi PLTU Batang lebih besar ketimbang PLTU Tanjung, yakni US$ 4,2 miliar. Pengembangan proyek berjalan melalui PT Bhimasena Power Indonesia. Bhimasena Power adalah perusahaan patungan Adaro Power dengan Electric Power Development Co., Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation (Itochu).
Sejauh ini, Adaro Power mengoperasikan PLTU Tanjung 2x30 mw. Pengelolanya PT Makmur Sejahtera Wisesa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News