kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adi Sarana Armada (ASSA) anggarkan capex Rp 1,6 triliun di tahun 2019


Senin, 20 Mei 2019 / 17:27 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) anggarkan capex Rp 1,6 triliun di tahun 2019


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut naik dari periode tahun 2018 sebesar Rp 1,2 triliun.

Sumber dana belanja modal berasal dari bank dan juga internal perusahaan. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli 6.500 kendaraan, pengembangan bisnis lelang, serta investasi pada segmen bisnis digital.

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto mengatakan sampai kuartal I-2019 pembelian sudah dilakukan sebanyak 1.089 unit. Kebanyakan model yang dibeli yakni kendaraan operasional seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan juga kendaraan blind van.

"Di kuartal I-2019, kami sudah gelontorkan capex mencapai Rp 300 miliar lebih.Rencananya di kuartal II-2019 dan seterusnya akan ada digunakan lagi," kata Prodjo usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/5).

Dengan adanya penjualan armada lama dan pembelian kendaraan baru tersebut total armada yang dimiliki emiten berkode saham ASSA itu sebanyak 25.000 unit.

Adapun untuk pengembangan usaha perusahaan akan mengembangkan layanan aplikasi sewa online lepas kunci bernama Share Car dan juga layanan jual beli mobil bekas lewat situs caroline-id.com. Rencananya di kuartal III-2019, akan ada aplikasi baru yang diperkenalkan.

Prodjo menambahkan saat ini perusahaan belum ada rencana untuk akuisisi perusahaan di sektor digital ataupun ekspansi baru. Menurutnya saat ini akan lebih banyak mengembangkan perusahaan rintisan atau startup lewat divisi incubator yang juga baru dimulai di tahun ini.

"Tahun ini kontribusi digital belum kelihatan karena baru mulai. Investasi digital juga ringan sekitar Rp 10 miliar saja," kata Prodjo.

Sekedar informasi, tahun ini ASSA menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,1 triliun. Atau naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,69 triliun. Sumber pendapatan utama masih dari bisnis rental ke korporasi.

Direktur ASSA, Hindra Tanujaya menjelaskan selain bisnis rental, ASSA akan mengandalkan bisnis penjualan mobil bekas, logistik dan jasa lelang. Teruntuk jasa lelang diklaim pertumbuhannya tertinggi dibanding divisi lain.

"Pasca akuisisi kami targetkan penjualan unit jasa lelang menjadi 40 ribu unit kendaraan. Naik dari tahun lalu 17 ribu unit yang terjual," kata Hindra, Senin (20/5).

Sekedar info pada Februari lalu, PT Adi Sarana Armada Tbk melalui anak usahanya PT Adi Sarana Lelang (BidWin) mengakuisisi perusahaan balai lelang. PT Adi Sarana Lelang menandatangani perjanjian jual beli saham untuk mengakuisisi 51% kepemilikan saham PT JBA Indonesia yang merupakan perusahaan lelang otomotif asal Jepang.

Saat ini ASSA memiliki 18 lokasi balai lelang di seluruh Indonesia. Ditargetkan ada tiga kota baru yang akan dibidik untuk dibuka lokasi lelang kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×