Reporter: Melati Amaya Dori, Sofyan Nur Hidayat, Meylisa Badriyani, Feri Kristianto | Editor: Imanuel Alexander
Jakarta. Setahun terakhir persaingan ketat mulai terlihat di pasar multi purpose vehicle (MVP) murah. Keberadaan pendatang baru, Ertiga, mampu menggoyahkan Avanza, pemain lama yang telah melenggang cukup lama menguasai pasar MPV murah di Indonesia.
Sedikit kilas balik, April 2012, Suzuki Indomobil Sales (SIS) membawa Ertiga. Dari awal, sepertinya Suzuki memang ingin menantang Toyota di pasar low MPV. Maklum, penjualan APV, yang juga termasuk dalam barisan low MPV, tak mampu mengimbangi Avanza yang terus melaju kencang.
Suzuki pun merancang Ertiga lebih dinamis dengan disain yang lebih modern. Baik tampilan eksterior maupun interior. Ertiga juga mengadopsi elemen mobil sporty dengan pemakaian head lamp yang lebar. Interior kabin yang terkesan mewah juga menjadi nilai lebih.
Dari sisi keselamatan, Suzuki menyelipkan fitur air bag atau balon udara untuk penumpang di depan. Banderol harga berkisar Rp 143 juta hingga Rp 165 juta pun menjadi senjata pamungkas Suzuki untuk menghadang dominasi Avanza.
Ertiga pun menjerat hati konsumen otomotif di negeri ini. Maklum, kelas low MPV ini menjadi tumpuan bagi sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk mendongkrak penjualan mereka.
Hanya dalam waktu delapan bulan sejak kemunculannya, Ertiga mampu mencetak penjualan hingga 34.074 unit. “Berkat Ertiga, penjualan kami melonjak naik,” kata Davy J Tuilan, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Penjualan Ertiga menyumbang 35% dari total penjualan SIS di 2012.
Di pasar low MPV, Ertiga berhasil mengisi sekitar 11,4% pangsa pasar. Seakan tak ingin kehilangan momentum tancap gas, Ertiga terus menggempur pasar Avanza. Awal bulan ini, SIS merilis line up model Ertiga teranyar yang memasang perangkat air conditioner (AC) double blower.
Jelas, model terbaru Ertiga semakin mempersengit persaingan antara Suzuki dengan Toyota. Dengan berbekal fitur AC double blower, banderol harga Ertiga terbaru Rp 172,8 juta. Tahun ini, Suzuki juga akan merilis Ertiga yang menggunakan transmisi matic.
Tak hanya Suzuki, Nissan Motor Indonesia juga ikut meramaian pasar MPV murah meriah dengan produk barunya. Tahun lalu, NMI meluncurkan Nissan Evalia yang didapuk sebagai penantang Avanza.
Dengan Evalia, Nissan sepertinya ingin mengulang sukses Serena yang membetot banyak peminat. Hal ini bisa dilihat dari bodinya yang mirip dengan Serena, hanya lebih kecil.
Sama seperti Ertiga, Evalia pun berhasil mengungkit penjualan NMI. Meluncur pada Juni 2012 dengan banderol harga berkisar Rp 145 juta - Rp 185 juta, hingga akhir tahun lalu, Evalia terjual 10.061 unit. “Kami menargetkan meraih pangsa pasar 20% hingga 25%,” kata Teddy Irawan, Vice President Director Sales and Marketing PT Nissan Motor Indonesia.
Tak gentar
Namun, tampaknya, Toyota Astra Motor (TAM) tak cemas dengan kehadiran dua pendatang baru ini. Direktur Marketing Toyota Joko Trisanyoto yakin, penjualan Avanza tetap akan tumbuh tahun 2013 ini.
Ia mengatakan, tahun lalu, di tengah persaingat yang ketat, Avanza membukukan penjualan 192.146 unit atau naik 18%. Bahkan, Avanza masih merajai pasar low MPV dengan mengikat 49,40% market share.
Joko berharap penjualan Avanza tumbuh sepanjang 2013. Sayang Joko masih enggan menyatakan target pertumbuhan penjualan tahun depan. “Kami akan melihat penjualan pada kuartal pertama dulu,” ujarnya.
Saudara kembar Avanza, Daihatsu Xenia tentu juga tak mau tertinggal jauh. Tahun lalu, Astra Daihatsu Motor (ADM) menjual 78.418 unit Xenia. Penjualan ini menguasai 25% pasar low MPV. Dengan begitu, Xenia masih menjadi penguasa pasar kedua, di bawah Avanza.
ADM tentu juga tak ingin terkejar kompetitornya. Di tahun ini, mereka memasang target penjualan sebesar 72.000 unit atau penjualan rata-rata 6.000 unit setiap bulan. “Kami optimistis, meski bersaing ketat, penjualan tetap tumbuh dan bisa mempertahankan market share,” tutur Rio Sanggau, Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor.
Ia pun menilai, pasar MPV murah di Indonesia masih sangat besar. Dari total pasar, kendaraan multi fungsi ini berkontribusi menyumbang 33% penjualan otomotif di tanah air atau mencapai 30.000 unit secara nasional.
Bagi sejumlah ATPM, produk MPV murah merupakan tulang punggungnya dalam mengenjot penjualan di Indonesia. Ini yang menjadi alasan mengapa semakin banyak pabrikan yang kian riuh berebut kue di pasar mobil yang paling gurih ini.
***Sumber : KONTAN MINGGUAN 21 - XVII, 2012 Otomotif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News