Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di sektor energi surya berpeluang tumbuh tahun ini. Ketua Dewan Pakar Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Arya Rezavidi mengungkapkan bahwa asosiasi telah menerima permohonan pendaftaran dari perusahaan-perusahaan baru yang ingin bergabung menjadi anggota.
Di sisi lain, antusiasme memasang PLTS di kalangan pelaku industri, masih baik. Menurut info yang sampai ke AESI, beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga berencana memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk keperluan penggunaan di kawasannya.
Baca Juga: Investasi EBT pada Tahun Ini Diprediksi Lebih Besar Dibanding 2023
Selain itu, ada pula perusahaan-perusahaan tambang yang berencana memasang PLTS di lahan bekas tambang untuk memenuhi kebutuhan energi internal.
Di lain pihak, minat investasi di kalangan independent power producer (IPP) juga masih dijumpai.
“Untuk IPP PLTS juga tahun ini banyak yang ingin ikut bidding program PLN Hijaunesia,” ujar Arya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/1/2024).
Dengan melihat antusiasme yang ada, AESI optimistis investasi di sektor energi surya bisa tumbuh tahun ini.
Tidak tanggung-tanggung, AESI bahkan menargetkan kapasitas terpasang PLTS secara nasional bisa naik ke angka 3 gigawatt (GW) tahun ini.
Baca Juga: Pertumbuhan Pelanggan PLTS Atap Berpotensi Terhambat, Ini Penyebabnya
“Kalau dalam dolar Amerika Serikat (AS) itu sekitar US$ 1,5 miliar,” kata Arya.
Sedikit informasi, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total kapasitas PLTS yang telah terpasang sebesar 322,6 Megawatt (MW) di semester I 2023.
Menurut proyeksi AESI, angka tersebut diperkirakan naik ke angka 700-800 MW di akhir tahun 2023.
“Mungkin yang COD (commercial operation date) tahun 2024 ada sekitar 2 GW ditambah yang sedang diinstal sehingga totalnya 3 GW,” kata Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News