Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar PT PLN meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebagai informasi, PLTS Cirata merupakan pembangkit terapung terbesar se-Asia Tenggara dengan kapasitas 145 Megawatt peak (MWp). Adapun PLTS di IKN kapasitasnya sebesar 50 MW.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjelaskan kapasitas PLTS di IKN yang saat ini sebesar 50 MW akan didorong menjadi 80 MW. Dia melihat, IKN menjadi kota pertama yang akan menggunakan listrik hijau dan ditargetkan rampung Agustus 2024.
“Kemudian PLTS Terapung Cirata sebesar 145 MW, tetapi dengan pemanfaatan waduk diperluas dari 5% menjadi 20% kapasitas pembangkit ini bisa menuju 800 MW,” ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (21/11).
Baca Juga: PLN Segera Eksekusi Dua Proyek Prioritas Transisi Energi yang Masuk Skema JETP
Erick mengingatkan, agar proyek energi baru terbarukan (EBT) harus bermanfaat bagi Indonesia dan menjaga harga listrik tidak mahal untuk masyarakat serta industri.
Dia menegaskan, diperlukan keseimbangan dalam proses transisi energi karena target net zero emission Indonesia tertinggal 10 tahun dibandingkan negara lain.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, jika pasokan energi hijau di IKN dari PLTS kurang, pemerintah akan mendorong dibangunnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
“PLTA atau hydropower ini sekitar 1.000 MW, saya kira potensi itu yang akan segera dibuat rencana kerjanya ya,” ujarnya dalam Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN dikutip dari laman resmi Setkab.go.id Rabu (22/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News