Reporter: Handoyo | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Agarindo Bogatama akan mengoperasikan pabrik tepung agar baru di Tangerang pada September 2013. Pabrik yang dibangun dengan investasi mencapai US$ 50 juta itu, saat ini pengerjaannya sudah mencapai 80% sehingga diharapkan bisa segera masuk finalisasi.
Efendy Tjoeng, Chief Executive Officer (CEO) Agarindo Bogatama mengatakan, mulai beroperasinya pabrik pengolahan rumput laut itu diharapkan akan menggenjot kinerja perusahaan. "Dengan operasional pabrik baru tersebut, produksi tepung agar tahun ini juga akan meningkat," katanya kepada KONTAN.
Dengan mulai beroperasinya pabrik baru tersebut, maka kapasitas terpasang pabrik tepung agar Agarindo akan menjadi meningkat hingga lebih dari 3.000 ton per tahun. Saat ini kapasitas terpasang dari dua pabrik tepung agar Agarindo telah mencapai sekitar 1.800 ton per tahun.
Setelah selesai dibangun pabrik akan beroperasi namun belum berkapasitas penuh. Effendy menjelaskan pada tahap awal produksi tepung agar dari pabrik baru tersebut hanya sebanyak 40 ton per bulan.
Dengan tambahan produksi tersebut, Agarindo menargetkan realisasi peningkatan produksi tepung agar hingga menjadi 1.800 ton. Jumlah itu naik 5,8% dibandingkan realisasi produksi tepung agar tahun lalu sebanyak 1.700 ton. "Tahun depan kita perkirakan sudah dapat mendekati kapasitas maksimal," kata Efendy.
Pabrik baru berlokasi di Tangerang, Jawa Barat. Lokasi yang dipilih tidak jauh dari lokasi pabrik yang sudah beroperasi saat ini untuk memudahkan transportasi. Untuk membangun satu pabrik baru tersebut, Efendy bilang paling tidak dibutuhkan lahan seluas 36 hektare (Ha).
Agarindo Bogatama adalah produsen tepung agar-agar dengan merek Swallow Globe. Perusahaan ini didirikan pada 1971 dan merupakan perusahan pioneer atau perintis dalam produksi agar-agar secara modern di Indonesia.
Perusahaan ini memperoleh bahan baku rumput laut untuk produksi tepung agar dari beberapa daerah di Indonesia. Jenis rumput laut yang digunakan adalah jenis gracilaria. Rumput laut dibeli dari pebudidaya dengan harga bervariasi tergantung kualitas namun rata-rata di kisaran Rp 8.000 per kilogram (kg).
Pasar dalam negeri masih menjadi target utama penjualan produk tepung agar-agar Swallow Globe. Walaupun begitu perusahaan ini juga telah melakukan ekspor tepung agar ke sejumlah negara. Pada 2012 total ekspor tepung agar Agarindo mencapai 100 ton.
Volume ekspor diharapkan bakal naik 200% menjadi 300 ton pada tahun ini. Beberapa negara tujuan ekspor Agarindo adalah Jepang, Eropa, Amerika dan China.
Selain di Tangerang, Agarindo juga berminat membangun pabrik tepung agar di wilayah Kendal, Jawa Tengah. Namun niat itu diurungkan karena kendala pasokan gas yang dihadapi oleh perusahaan. "Sebagai alternatif, pembangunan pabrik di Semarang akan digunakan sebagai tempat pengemasan," kata Efendy.
Sebelumnya diberitakan, selain Agarindo, enam perusahaan pengolahan rumput laut juga akan melakukan ekspansi di Indonesia pada tahun ini. Enam perusahaan itu antara lain PT Hydrocolloid, PT Java Biocolloid, PT Indo Seaweed, PT Wahyu Bima Sakti dan CV Sriwijaya.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan, selain pengembangan volume produksi, ada juga perusahaan yang membangun pabrik pengolahan baru. Kapasitas produksi dari enam perusahaan itu masing-masing sekitar 100 ton per bulan. Produk yang dihasilkan adalah SRC atau Semi Refine Carrageenan dan RC atau Refaine Carrageenan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News