kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agen pemegang merek masih melirik pasar motor bebek


Minggu, 25 November 2018 / 18:41 WIB
Agen pemegang merek masih melirik pasar motor bebek
ILUSTRASI. Honda Cub


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor motor bebek atau underbone kian tergerus akibat konsumen Indonesia yang membeli motor skutik. Meski pasarnya mengecil, para Agen Pemegang Merk (APM) masih mau tetap menjual kendaraan ini.

Dari data AISI, tercatat penjualan model underbone atau bebek pada periode Januari-Oktober 2018 sebanyak 424.435 unit atau naik dari periode sama tahun lalu sebanyak 415.772.

Namun penjualan domestik pada periode Januari-Oktober sebesar 5,3 juta unit. Ini berati pasarnya hanya sekitar 8% dari pasar nasional.

General Manager Sales PT Astra Honda Motor (AHM) Ignatius Didi Kwok menjelaskan, AHM berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan model motor. Menurutnya Honda masih yakin tipe bebek masih punya konsumen yang menginginkannya.

"Tipe cub masih digemari oleh sebagian konsumen yang menginginkan fungsional. Sedangkan sebagian konsumen yang lebih menginginkan kemudahan dalam berkendara maka memilih motor skutik," kata Ignatius kepada Kontan.co.id, Minggu (25/11).

Didi mengaku tahun ini model motor bebek menyumbang kurang lebih 6% dari total penjualan AHM keseluruhan. Adapun tahun ini AHM membidik penjualan motornya tahun ini sebanyak 4,6 juta unit sampai dengan 4,7 juta unit. "Terdapat model unggulan AHM di segmen ini yakni model Revo, Supra X dan GTR. Sampai Oktober market share kami di pasar bebek sebeesar 74%," lanjutnya

Direktur Keuangan PT Astra Honda Motor (AHM), Erik Sadikin menjelaskan, saat ini memang kebutuhan motor bebek cenderung stagnan. "Hanya saja tetap dibutuhkan masyarakat karena kebutuhannya yang fungsional. Seperti untuk pengantaran barang, makanan dan lainnya," kata Erik beberapa saat lalu.

Menurut Erik, saat ini sebanyak 80% penjualan nasional lebih banyak ke scooter atau skutik. Bahkan saat ini lebih ke arah segmen skutik premium. "Misalnya saja saat ini orang banyak yang mencari Honda PCX. Segmen itu yang kami perhatikan," kata Erik.

Sementara itu Department Head of Sales & Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya menjelaskan pasar bebek memang dalam tren yang menurun. "Sementara ini kami masih menjual model ini untuk beberapa tahun ke depan," kata Yohan kepada Kontan.co.id, Minggu (25/11)

Yohan mengaku model skutik menyumbang penjualan bagi Suzuki sebanyak 20% sampai 25%. Adapun model andalan Suzuki di segmen bebek yakni All New Satria F150 dan New Smash FI. Mengenai rencana kenaikan pangsa pasar untuk model cub menurutnya belum ada. "Tapi untuk maintain masih memungkinkan," kata Yohan.

Mengenai kelangsungan produksi model bebek, Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Antonius Widiantoro menjawab Yamaha masih memproduksi sepeda motor sesuai dengan permintaan pasar. "Selama permintaan bebek masih ada kami akan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut," kata Anton kepada Kontan.co.id, Minggu (25/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×