kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agen pemegang merek siapkan kendaraan listrik meski aturan pajaknya belum beres


Rabu, 07 Maret 2018 / 20:07 WIB
Agen pemegang merek siapkan kendaraan listrik meski aturan pajaknya belum beres
ILUSTRASI.


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kian serius untuk mengeluarkan kebijakan kendaraan listrik. Rencananya, Bea masuk dan juga Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) pada kendaraan akan dibedakan dengan kendaraan biasa.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan agar industri listrik semakin menggeliat pemerintah akan mendorong industri mobil listrik. Pemerintah mencoba untuk membebaskan bea masuk untuk kendaraan listrik selain itu pajak barang mewah PPnBM rencana juga akan di bebaskan.

"Kami juga dorong kendaraan listrik, rapat terakhir dengan Menkeu dan Menperin kami sepakat bea masuk kendaraan listrik kalau bisa nol dan juga PPnBM kita usahakan juga nol," kata Jonan.

Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan pihak Suzuki masih menunggu roadmap dan juga aturan resmi dari kebijakan kendaraan listrik.

Bila aturan sudah resmi, pihaknya baru bisa menghitung investasi yang bakal ditanamkan Suzuki untuk kendaraan listrik. "Untuk sekarang kami pasarkan dulu kendaraan hybrid kami yakni Ertiga Hybrid," kata Donny, Rabu (7/3).

Selain aturan yang jelas, Suzuki juga berharap komponen pendukung seperti baterai, dinamo maupun sensor dapat juga tersedia di Indonesia. Kemudahan untuk impor komponen pun juga harus jadi pertimbangan karena kendaraan listrik merupakan inisasi global.

Ditambah insentif-insentif tambahan agar harga kendaraan bisa terjangkau bagi konsumen. "Harga kendaraan listrik rata-rata Rp 500 juta secara global, sedangkan di Indonesia rata-rata konsumen membeli mobil dibawah Rp 250 jutaan," kata Donny.

Meski baru saja hadir di Indonesia, produsen asal China PT Sokonindo Automobile akan siap memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.

Franz Wang, Marketing Director of PT Sokonindo Automobile menjelaskan pihak prinsipal sedang melakukan investasi besar dalam bidang penelitian dan pengembangan produk dengan mendirikan pusat R&D di Amerika, Jepang, Jerman dan China untuk melakukan penelitian terhadap mobil listrik.

Seiring dengan kebutuhan pasar otomotif Indonesia, Sokonindo akan menghadirkan pula mobil listrik untuk pasar Indonesia. "Nantinya, di saat yang tepat, kami akan memberikan informasi lebih mengenai proyek mobil listrik," jelas Franz beberapa saat lalu kepada KONTAN.

Sementara, baru-baru ini, Mitsubishi Motors memberikan 8 unit Mitsubishi Outlander PHEV yang merupakan model SUV plug-in hybrid, 2 unit kendaraan listrik i-MiEV dan 4 unit quick charger kepada pemerintah Indonesia.

Kendaraan listrik ini disediakan oleh Mitsubishi Motors sebagai bagian dari studi bersama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia.

"Kami melihat Indonesia sebagai salah satu pasar paling menjanjikan di Asia Tenggara, dengan populasi muda yang bersemangat untuk membuka peluang kepemilikan mobil. Kesempatan ini turut membawa tantangan, seperti menyeimbangkan dorongan menuju kepemilikan mobil yang lebih besar dengan perlunya menjaga lingkungan," kata Osamu, CEO Mitsubishi Motors beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×