Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Manisnya bisnis e-commerce menjadi incaran sejumlah perusahaan. Kali ini, Agung Podomoro Group menjajal peruntungan di bisnis tersebut.
Associate Vice President (AVP) Marketing TM Agung Podomoro, Ho Mely Surjani mengatakan, e-commerce akan diluncurkan pada semester II tahun depan. Nantinya, e-commerce tersebut akan menjajakan barang dagangan tenant-tenant pusat perbelanjaan milik Agung Podomoro yang tergabung dalam Trade Mall (TM).
"Sehingga tenant kami tidak hanya berdagang secara konvensional saja, namun juga secara online," ujar Mely, Jakarta, Senin (19/12).
Untuk tahap awal, e-commerce ini akan menawarkan produk-produk dari 1.000 tenant di tiga Trade Mall, seperti, LTC Glodok, Plaza Kenari Mas dan Harco Glodok. "Harco Glodok mulai beroperasi tahun depan sehingga bisa bergabung dalam e-commerce," papar Mely.
Ditargetkan, sekitar 30.000 tenant dari 10 TM bisa ikut ke dalam e-commerce itu. Mely optimistis jumlah tersebut akan bertambah hingga 40.000 tenant. "Sebab, saat ini masih ada beberapa stok yang belum terjual sehingga junlah tenant akan bertambah," ujarnya.
Dalam bisnis ini, Agung Podomoro menyasar ceruk pasar yang berbeda ketimbang e-commerce lainnya. Mely mengatakan, pihaknya hanya menyasar produk fesyen seperti batik dan baju muslim. Lainnya, produk seperti elektronik dan peralatan.
"Kami tidak ingin bersaing dalam persaingan yang berdarah-darah dengan e-commerce lain karena konsumen cenderung mencari e-commerce dengan harga yang paling murah, sedangkan untuk produk elektrik dan peralatan saat ini masih jarang," papar Mely.
Dengan adanya e-commerce, perusahaan menargetkan bisa mendongkrak transaksi di tenant sekitar 20%-30% tahun depan. Target tersebut terbilang konservatif karena e-commerce baru akan beroperasi pertengahan tahun. "Untuk tahun selanjutnya, kami akan pasang target tinggi ," ujar dia.
Saat ini, rata-rata transaksi setiap tenant mencapai Rp 1 miliar setiap bulan. Tingginya transaksi disebabkan penjualan dilakukan secara wholesale.
Mely mengatakan, masuknya perusahaan ke bisnis e-commerce dilakukan guna memenuhi tuntutan perubahan kemajuan digital. Menurut dia, kebutuhan belanja mulai berubah menuju online. "Namun, belanja online juga tidak akan bisa bertahan apabila tidak didukung oleh toko offline," katanya.
Selain itu juga untuk memenuhi permintaan konsumen asing. Menurutnya, saat ini sejumlah pembeli TM banyak berasal dari luar negeri seperti Australia, Srilanka, Pakistan dan Timur Tengah.
Agung Podomoro melakukan sinergi trade center atau pusat perbelanjaan miliknya di bawah payung TM. Saat ini 10 trade center di bawah payung TM, yakni Mangga Dua Square, Thamrin City, LTC Glodok, Plaza Kenari Mas, Seasons City, Kalibata City, Blok B Tanah Abang, Blok M Square, Plaza Balikpapan, dan Harco Glodok. Mely mengatakan, tahun depan pihaknya belum akan menambah pusat perbelanjaan dalam payung TM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News