Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tengah mempersiapkan pengembangan proyek baru di Bandung Selatan. Proyek bertajuk Podomoro Park Buah Batu di lahan seluas 100 hektare (ha) ini rencananya meluncur kuartal I-2018.
Lahan tersebut bakal digarap menjadi rumah tapak dan sekitar 10 ha diantaranya dikembangkan menjadi proyek komersial untuk mendukung kawasan perumahan tersebut. Kelak, properti komersial ini akan berupa destinasi kuliner (food and beverage destination), rumah toko, klinik, dan sekolah.
Podomoro Park Buah Batu dikembangkan dalam tiga tahap. Fase pertama, akan dibangun tiga kluster perumahan dengan kapasitas sekitar 500 unit. Meskipun belum diluncurkan, APLN sudah mulai melakukan uji pasar dengan menawarkan nomor urut pemesanan (NUP).
Assistant Vice President Strategic Marketing APLN Agung Wirajaya mengatakan, dari tes pasar yang mereka lakukan, proyek tersebut mendapat sambutan baik dari konsumen. "Terbukti, satu kluster yaitu Amagriya Eka sebanyak 200 unit habis dipesan oleh agen dan broker dari Bandung," kata Agung kepada KONTAN, Senin (6/11).
Dengan sambutan yang positif tersebut, APLN cukup percaya diri untuk meluncurkan Podomoro Park tersebut di awal tahun depan. Proyek yang akan dirilis perusahaan akan menyasar segmen menengah ke atas. Karenanya harga rumah pada tahapan pertama ditawarkan mulai Rp 1,1 miliar -Rp 3,5 miliar.
Tiga kluster yang akan diluncurkan tahun depan adalah Amagriya Eka dan Amagriya Dwi dengan ukuran tipe mulai dari 6 x 15, serta kluster premium Anapuri Eka berukuran tipe mulai dari 8 x 20 meter. Seluruh tipe merupakan rumah tapak dengan dua lantai.
Agung bilang, target serah terima proyek tahap pertama maksimal dalam 36 bulan sejak diluncurkan. Selama pembangunan pada fase ini, perusahaan sembari mengembangkan kawasan komersial secara bertahap. Pengembangan lahan 100 ha ini diperkirakan memakan waktu paling lama 10 tahun.
Agung menambahkan, proyek Podomoro Park Buah Batu menerapkan konsep green natural living. Sebab hampir 50% dari total lahan akan dialokasikan untuk kawasan terbuka hijau dan danau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News