Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Air Asia Group meluncurkan kantor pusat regional di Jakarta bernama AirAsia ASEAN untuk mengincar pasar Asia Tenggara. Air Asia menilai, wilayah ASEAN berpotensi besar karena terdapat sekitar 3 miliar orang belum terlayani.
"Dengan adanya kantor pusat, kami harapkan bisa meningkatkan koordinasi dan pelayanan kepada pelanggan sehingga nantinya berkontribusi pada target peningkatan jumlah penumpang, khususnya di Indonesia," ujar Audrey Progastama Petriny, Manajer Komunikasi PT Indonesia Air Asia (IAA), Rabu (13/6).
Namun, seberapa besar kontribusi adanya kantor pusat regional di Jakarta terhadap peningkatan jumlah penumpang, Audrey menolak memberikan penjelasan. Karena, untuk penjelasan resmi baru bisa diungkapkan perseroan saat CEO Air Asia Group, Tony Fernades, pertengahan Juli 2012. "Beroperasinya kantor pusat regional juga dimulai pertengahan Juli," tambah Audrey.
Menurut CEO Air Asia Group, Tony Fernandes, kantor pusat AirAsia Malaysia tidak pindah ke Jakarta. AirAsia Malaysia adalah maskapai penerbangan yang terdaftar di Malaysia, dengan semua pesawatnya terdaftar di bawah bendera Malaysia dan merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia.
Menurut Tony, salah satu alasan untuk menempatkan kantor ini di Jakarta adalah untuk interaksi lebih dekat dengan Sekretariat ASEAN yang berlokasi di ibukota Indonesia. Selain itu, perseroan juga berharap hal tersebut akan dapat meningkatkan profil dan branding dari AirAsia Indonesia, yang direncanakan akan mulai terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada akhir tahun ini.
AirAsia Malaysia saat ini memiliki 58 pesawat A320 yang melayani 30 juta penduduk dan mendapatkan keuntungan lebih dari 1 miliar ringgit Malaysia. AirAsia Thailand memiliki 24 pesawat, sedangkan Indonesia Air Asia memiliki 18 pesawat.
Tahun ini Indonesia AirAsia (IAA) menargetkan mampu mengangkut sebanyak 6,2 juta penumpang. Catatan saja, pada tahun lalu, IAA hanya menyentuh 5 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News